seputar-Langkat | Perayaan Trisuci Waisak 2567 BE/tahun 2023 di Cetya Arih Ersada Desa Gunung Ambat, Sei Bingai Kabupaten Langkat yang dihadiri sekira 300 umat Buddha etnis Karo berlangsung meriah, Minggu (18/06/2023).
Hadir pada perayaan, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Romo Dr.Budi Sulistiyo,S.Ag, M.Pd.B., M.H, Ketua Lembaga Sosial Kemasyarakatan Mapanbumi Sumut Romo Pdt.Irwanto S.Pd.B.,M.Pd, Ketua Bidang Sosial Shelvia dan sejumlah donatur dan pengurus Paramita Foundation Sumut lainnya.
Dalam sambutannya, Romo Dr.Budi Sulistiyo, mengatakan bahwa Hari Raya Trisuci Waisak adalah momentum yang sangat penting untuk memperingati tiga peristiwa yaitu: kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai penerangan menjadi Buddha dan Maha Parinibana Buddha Gautama.
Untuk itu kata Romo, sebagai umat Buddha tak terkecuali umat Buddha etnis Karo harus merayakannya dengan penuh sukacita dan kedamaian. “Ajaran Buddha itu sangatlah luhur yaitu mengedepankan rasa cinta kasih kepada semua makhluk hidup. Marilah kita selalu berbagi kasih kepada sesama makhluk hidup baik itu secara materi, perbuatan, waktu maupun pemikiran,” ajak Romo.
Menurutnya, umat Buddha etnis Karo yang berasal dari lima vihara dan satu cetya di Kabupaten Langkat merupakan umat Buddhis yang unik karena hanya ada di Sumatera Utara. Umat ini salah satu yang mendapat perhatian dari Pembimas Buddha Kemenag Sumatera Utara yang diberi bantuan berupa alat musik dan jika sudah memenuhi syarat maka Cetya Arih Ersada juga bisa mendapat bantuan untuk dibangun menjadi Vihara.
Pada penghujung acara, Ketua Lembaga Sosial Kemasyarakatan Mapanbumi Sumut, Romo Pdt Irwanto S.Pd.B. M.Pd didampingi Romo Dr.Budi Sulistiyo serta para pengurus Mapanbumi dan Paramita Foundation Sumut lainnya berkesempatan berbagi kasih bingkisan Waisak sebanyak 170 paket yang berisi beras, mie lidi, mie instan, sabun mandi, alat makanan, manisan, makanan ringan, kacang tanah, sirup dan baju layak pakai.
Romo Pdt Irwanto berharap kepada penerima bantuan Waisak kiranya jangan menilai harga dari isi paket tersebut, namun nilailah dari keikhlasan para donatur yang berbesar hati menyumbangkan sebagian dari keuntungannya untuk membantu warga yang merayakan hari Trisuci Waisak sebagai unsur kepedulian dan realisasi dari Metta Karuna Ajaran Sang Buddha.
“Saya juga berterima kasih kepada para donatur yang telah mendukung dalam menyukseskan acara bakti sosial ini. Kita semua berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha dan Bodhisatva, Mahasatva dan Buddha Maitreya untuk memberkati para donatur semoga sehat, bahagia, usaha sukses dan rezeki berlimpah. Semoga pemberian para donatur bisa berguna, menjadi kebahagiaan dan berkah bagi penerimanya,”ucap Pdt Irwanto.
Acara perayaan Waisak ditutup dengan foto bersama diiringi lantunan musik lagu malam suci Waisak.(Siong)