seputar – Jakarta | Komentar Presiden dalam wawancara dengan Fox News, di mana ia mengatakan AS akan menjadi lebih baik US $ 500 miliar tanpa Tiongkok, mencerminkan meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Tiongkok harus bersiap untuk komentar yang lebih menghasut dari Presiden AS Donald Trump dan timnya ketika hubungan antara kedua negara berada di bawah tekanan yang meningkat karena pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi yang diciptakannya.
Penilaian itu muncul setelah Trump menyatakan keraguan atas perjanjian perdagangan fase satu yang ditandatangani antara Washington dan Beijing pada Januari, mengatakan bahwa AS akan menghemat US $ 500 miliar jika “memutus seluruh hubungan” dengan Tiongkok.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business News pada hari Kamis, Trump bahkan menuangkan air dingin pada hubungan pribadinya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik , tetapi saat ini saya tidak ingin berbicara dengannya.”
Kedua pemimpin terakhir berbicara pada 7 Februari.
Terlepas dari ledakan Trump, Beijing menyampaikan tanggapan terukur pada hari Jumat 15 Mei 2020, melalui juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian menekankan perlunya kerja sama, bukan konflik.
Mempertahankan hubungan yang stabil dibutuhkan demi kepentingan kedua negara untuj mengatasi epidemi, mengobati penyakit dan menyelamatkan nyawa, dan memulihkan produksi, katanya.
Tetapi semua itu membutuhkan “AS untuk menemui kami di tengah jalan”.
Komentar Trump sangat kontras dengan diskusi positif antara negosiator perdagangan utama kedua negara pada 8 Mei.
Dalam percakapan telepon tiga arah, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sepakat untuk menciptakan “kondisi yang menguntungkan” untuk perjanjian perdagangan fase satu, yang telah menghadapi ketidakpastian yang semakin meningkat seiring dengan kesehatan global telah menghancurkan ekonomi.
Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin di Beijing, mengatakan pernyataan Trump mencerminkan meningkatnya ketegangan. (SCMP)
Foto : Ilustrasi (Istimewa)