seputar-Jakarta | Lonjakan kasus positif Covid-19 telah banyak merenggut nyawa serta ratusan ribuan lainnya terpapar virus tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pertimbangan (Katim) Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin berpesan kejadian luar biasa perlu disikapi dengan muhasabah atau introspeksi atau mawas diri.
“Seyogianya Pemerintah menyatakan negara dalam keadaan Darurat Covid-19, dan bangsa menghadapi Bencana Nasional,” kata Din, Kamis (1/7/2021).
Sehubungan dengan itu, Din meminta agar segenap warga bangsa bersatu padu dan bahu membahu menanggulangi musibah. Salah satunya meningkatkan disiplin menegakkan Protokol Kesehatan dengan menjalankan 5M sebagai bentuk ikhtiar insani.
“Namun, dalam keadaan demikian upaya ruhani yakni mendekatkan diri kepada Ilahi Allah Ta’ala janganlah dihindari atau dikurangi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah agar lebih bersungguh-sungguh menanggulangi Bencana Nasional ini dengan tidak ragu-ragu menerapkan penutupan wilayah lockdown, mengutamakan pelayanan kesehatan bagi rakyat.
Dikatakannya, dana ratusan triliun yang dikuasai pemerintah agar dimanfaatkan untuk penyediaan obat-obatan, suntikan, vaksin gratis bagi rakyat, dan mendorong Perguruan Tinggi Nasional/Laboratorium Kesehatan Nasional untuk meneliti dan memproduksi vaksin dan obat-obatan dari dalam negeri sendiri dari pada mengimpornya dari luar negeri.
“Kepada pemangku amanat kekuasaan, para elit politik, untuk menunjukkan empati kepada penderitaan rakyat,” ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah ini.
Di tengah suasana demikian, adalah arif untuk semua pihak menghentikan tindakan-tindakan kontra produktif dan hentikan segala bentuk ketidakadilan.
SebelumnyaLebih dari pada itu, saatnya menghentikan segala bentuk ketidakadilan serta kezaliman dalam penegakan hukum dan pemerataan kesejahteraan. Semuanya itu, selain memalingkan perhatian dan fokus dari menanggulangi musibah, juga telah dan potensial memunculkan kegaduhan publik yang tidak perlu,” pungkasnya. (okezone)