seputar – Medan | Politikus PDIP yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution telah mendapat tiket bertarung dan berlaga di Pilkada Medan dari Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Koalisi 2 parpol tersebut (11 kursi) sudah cukup untuk memenuhi syarat minimal 10 kursi guna maju sebagai calon wali kota pada Pilkada Medan 2020. Meski begitu, Wakil Ketua DPD PDIP Sumut ini masih menunggu keputusan resmi dari partai banteng tempatnya bernaung.
“PDIP belum tahu (kapan diumumkan) kita tunggu,” ujar Akhyar saat ditemui usai meninjau proses pembelajaran daring atau online di SMP Negeri 2 Medan, Jalan Brigjen Katamso, Kamis (16/7/2020).
Akhyar enggan berspekulasi mengenai siapa yang akan diusung oleh PDIP nanti, termasuk sikapnya pasca putusan diumumkan. “Nanti saja, takutnya salah persepsi,” ucapnya mengakhiri.
Sekadar mengingatkan, koalisi Partai Demokrat (4 kursi) dan PKS (7 kursi) sudah cukup mengantarkan Akhyar untuk bisa mendaftar ke KPU sebagai bakal calon Wali Kota.
Sementara PDIP memiliki 10 kursi di DPRD Medan. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sebenarnya bisa mengusung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Belum Diumumkan
Sementara itu, DPP PDIP Sumut akan mengumumkan rekomendasi bagi kandidat yang akan diusung di Pilkada 2020, Jumat (17/7). Pengumuman merupakan gelombang kedua usai gelombang pertama pada (19/2) lalu.
Sekretaris DPD PDIP Sumut Soetarto menyebut pihaknya sudah mendapat undangan pengumuman rekomendasi Pilkada 2020 oleh DPP. DPP menyatakan bakal ada dua rekomendasi untuk wilayah Sumut yang diumumkan.
“Besok (hari ini–red) memang kami sudah dapat konfirmasi dari pusat bahwa akan ada diumumkan untuk besok dan Sumut kemungkinan akan dapat posisi di dua kabupaten/kota. Nah tinggal tunggu siapa yang akan diumumkan, tentu akan kami tunggu dengan secara virtual oleh Ibu Ketua umum,” kata Soetarto kepada wartawan, Kamis (16/7).
Soetarto enggan merinci rekomendasi yang diberikan mencakup kabupaten mana saja. Ia juga mengatakan, untuk calon untuk Pilwalkot Medan dari PDIP, tidak akan diumumkan.
“Untuk Pilkada Medan kayaknya belum. Dua (kabupaten/kota) ini, kita tunggu besok ya. Medan belum termasuk. Ini kan domainnya DPP, sehingga kami harus menunggu apa yang diputuskan oleh DPP partai,” sebut Soetarto.
“Kemungkinan kita hanya 2, kemarin gelombang pertama kan sudah empat: Samosir, Humbanghas, Gunung Sitoli, Nias Selatan,” sambung dia.
Terpisah, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan mengumumkan rekomendasi Pilkada gelombang kedua pada Jumat, 17 Juli secara teleconference.
Namun, dijelaskan Hasto, pengumuman itu hanya untuk wilayah yang merupakan basis kuat PDIP. Artinya partai berlambang moncong putih itu bisa mengusung sendiri dengan perolehan kursi 20 persen di DPRD.
“PDI Perjuangan sudah menyelesaikan rekomendasi di daerah basis, dan kini fokus kami menyelesaikan rekomendasi daerah klaster III, yaitu daerah dengan perolehan kursi di bawah 10%.
Di daerah ini PDI Perjuangan bekerja sama dengan seluruh kekuatan Partai Koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, termasuk PKB, PPP, PAN, dan PBB.
Kerjasama dengan Partai Nasionalis seperti Golkar, Gerindra, Hanura, Perindo dll juga banyak dilakukan” kata Hasto kepada wartawan, Selasa (14/7).(MBC/Kumparan)