seputar-Medan | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi berpesan agar Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan Provsu agar terus berbuat. Harus lebih baik dari hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari hari sekarang.
Hal ini disampaikan Gubernur Edy di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 UPTDK (Unit Pelaksana Teknis Dinas Khusus) RSU Haji Medan Provsu, di lapangan parkir rumah sakit Jalan Medan Estate, Senin (5/6/2023).
“Di usia 31 tahun itu tidak usia yang pendek. Kita tidak berbicara ke belakang kita berbicara ke depan. Rencanakan ini satu kegiatan untuk pelayanan rakyat karena kita memerlukan ini,” kata Gubsu.
Saat ini, lanjut Edy harus meningkatkan RSU Haji Medan menjadi 5 tower ke depan. Memang hal itu rencananya yang lalu. “Tapi ada persoalan administrasi, dokumen dan terhenti dengan kegiatan-kegiatan tentang covid dan semuanya . Di tanah 6 hektare ini bisa didesain dengan baik untuk kepentingan rakyat itulah dulu pendahulu-pendahulu kita menciptakan yayasan ini akibat peristiwa Mina,” jelasnya.
Disampaikan Gubsu, rencana pembangunan tower ini terus berjalan hingga dua bulan lagi. Untuk kesiapan pembangunan ini memang tergantung uangnya. Tapi ia yakin pembangunan itu harus tercapai.
“Disebutkan juga akan menjadi RS Syariah, ini akan menjadi pelayanan kita. Pelayanan ke masyarakat dan arahnya ke sana. Misalnya tower perempuan hanya boleh perempuan gak boleh masuk laki-laki,” katanya.
Direktur RS Haji Medan Rehulina Ginting mengatakan, terkait penambahan 5 tower ini merupakan program panjang. Di mana nanti terdapat front office, ada bangunan UGD dan ada towernya lagi. Pelayanan terpadu juga akan memiliki tower.
“Kalau yang selesai saat ini baru satu tower yakni rawat inap. Anggaran kita belum ada jadi tahun ini belum selesai. Insya Allah 2025 akan ada pembangunan tower kedua dan ketiga. Jadi penambahan tower sampai 5 ini program panjang,” jelasnya.
Saat ditanyakan mengenai RS Syariah, Rehulina menyebutkan akan berbentuk pelayanan bahwa nanti perempuan dilayani oleh perempuan dan laki-laki dilayani oleh laki-laki sehingga aurat itu tidak nampak oleh perempuan dan sebaliknya.
“Sudah kita mulai tata ke depan. Memang ada kekurangan SDM yang harus kami lengkapi. Karena untuk menerapkan ini ada penilaian dari Jakarta. Jadi kami dilengkapi dulu untuk penilaiannya. Insya Allah tahun ini ya,” pungkasnya. (YN)