seputar-Bukittinggi | Polisi menduga KH, sopir bus Antar Lintas Sumatera (ALS) yang mengalami kecelakaan maut di jalan alternatif Bukittinggi-Padang Malalak, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) kabur ke Pulau Jawa. KH pun oleh polisi kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Hal ini diungkapkan Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP Andika Trisna Wijaya. KH disebut kabur usai kejadian kecelakaan maut yang menyebabkan 1 orang tewas dan 49 luka-luka.
“Kita prediksi dia sudah lari ke Pulau Jawa. Dan saat ini sudah tidak berada di Sumbar ataupun Sumatera. Kemungkinan sudah berada di daerah di Jawa,” kata AKP Andika Trisna Wijaya kepada detikSumut, Minggu (21/4/2024).
Sementara saat ini, pihak kepolisian kata Andika terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga kabur ke Pulau Jawa tersebut.
“Kita saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku, untuk mempertangungjawabkan kecelakaan itu,” ungkapnya.
Nantinya usai diamankan, KH menurut eks Kasat Lantas Polres Bulukumba itu akan dijerat Pasal Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Pelaku statusnya sudah tersangka. Jadi kalau sudah diamankan akan kita kenakan Pasal 310 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman 6 tahun kurungan penjara,” ujarnya.
KH ditetapkan sebagai tersangka usai gelar perkara yang telah dilakukan Sat Lantas Polres Bukittinggi, kemarin. Sementara usai kecelakaan tersebut, polisi juga telah memeriksa 10 orang saksi.
Adapun saksi yang diperiksa yakni sopir cadangan, kernet, pihak ALS dan penumpang.
“Beliau kita tetapkan sebagai tersangka usai gelar perkara yang telah kita lakukan kemarin,” kata Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP Andika Trisna Wijaya kepada detikSumut.
“Kita sudah memeriksa beberapa saksi. Dari keterangan para saksi ada kelalaian dari sopir,” sambung Andika.
Dalam kecelakaan tersebut, polisi menilai KH lalai dalam berkendara yang berakibat bus tujuan Medan-Tangerang itu mengalami kecelakaan tunggal. Terlebih kecelakaan tunggal itu sampai membuat 1 orang tewas dan 49 lainya luka-luka.
Sebelumnya diberitakan, salah satu penumpang bus ALS bernomor polis BK 7371 UD memberikan kesaksian detik-detik bus terbalik kepada detikSumut.
Salah satunya adalah penumpang bernama Jojor Sigalingging.
Kepada detikSumut, Jojor mengaku saat itu melihat secara langsung detik-detik bus itu terbalik. Dia merupakan satu dari beberapa penumpang yang tidak dalam kondisi terlelap saat bus mengalami kecelakaan.
Sebelum terbalik, bus ALS tersebut sempat berganti sopir dari sopir satu ke dua di Bukittinggi.
“Saya waktu (bus terguling) itu tidak tidur. Karena itu sempat berpegangan sehingga tidak mengalami luka serius. Sebelumnya bus berjalan lamban dan oleng di jalan yang berkelok sehingga langsung jatuh kebawah. Sementara saat terbalik yang memakai bus adalah sopir kedua, dia bergantian di Bukittinggi sama sopir pertama,” kata Jojor saat ditemui detikSumut di RSUD Padang Pariaman, Selasa (16/4/2024). (detiksumut/ss)