seputar – Medan | Kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan di Sumatera Utara kerap terjadi. Padahal, Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Kemerdekaan Pers sudah dijamin dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi informasi.
Terhitung dari bulan Mei 2021 sampai Juni 2021, sudah ada empat peristiwa yang menimpa insan pers di Sumut. Mulai dari teror, pembakaran hingga pembunuhan.
Berikut ini empat musibah yang menimpa wartawan di Sumatera Utara dalam jangka 1 bulan terakhir.
1. Pada 29 Mei 2021, rumah Abdul Kohar Lubis yang terletak di Jalan Jorlang, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat dibakar oleh orang yang tidak dikenal.
Akibat dari peristiwa itu, bagian depan rumah wartawan Link Today itu terlihat menghitam.
2. Pada 31 Mei 2021, Mobil Jurnalis Metro TV juga dibakar oleh orang tidak dikenal di daerah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Saat pembakaran, mobil milik Pujianto seorang stringer TV ini sedang terparkir di teras rumahnya, di Dusun Tiga Desa Pon, Kecamatan Sei Bambang, Kabupaten Serdang Bedagai.
3. Pada 13 Juni 2021, rumah orang tua Sofian wartawan lokal yang terletak di Jalan Bantara Raya, Lingkungan XII, Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai Sumatera Utara dibakar orang tidak dikenal. Diduga, teror tersebut akibat dari pemberitaan tentang lokasi perjudian.
4. Pada 18 Juni 2021, peristiwa kali ini sampai mengakibatkan korban jiwa yaitu Mara Salem (Marsal) Harahap seorang wartawan yang meninggal dunia akibat ditembak orang tidak di kenal di daerah Kabupaten Simalungun.
Mirisnya lagi, sampai saat ini pihak yang berwajib belum dapat mengungkap satu kasus pun terkait peristiwa yang dialami insan pers.
Seperti yang dikatakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, H Hermansjah, peristiwa keji yang kerap terjadi menimpa wartawan di Sumut dapat menimbulkan ketakutan saat menjalani profesinya.
Karena itu, Hermansyah mengingatkan kepada wartawan lain untuk berhati-hati saat menjalani tugasnya. Menurutnya, keselamatan diri lebih penting dari pada berita.
“Kepada kawan-kawan yang lain juga berhati-hati ya, saat bertugas, harus ingat keselamatan jiwa. Tidak ada artinya mendepankan berita top, tapi nyawa melayang,” pungkasnya.(waspada)