seputar – Medan | Sebanyak 10 pria bertopeng di Kota Medan, menculik dan melecehkan bocah laki-laki kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Peristiwa memilukan yang menimpa bocah malang berinisial RAP itu terjadi pada Senin (23/8/2021) sekitar pukul 14.00 di kawasan Medan Amplas.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Mapolrestabes Medan dengan tanda bukti laporan STTLP/N/1675/YAN/,2.5/ K/VIII/2021/SPKT Restabes Medan.
“Awalnya saya curiga melihat anak saya. Ia murung terus. Lalu ketika saya tanya, dengan menangis, ia menceritakan kejadian yang dialaminya,” ujar PA, ibu korban yang membuat laporan tersebut ke Mapolrestabes Medan.
Ia berharap, anaknya yang mengalami trauma berkepanjangan mendapat keadilan.
Sementara itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Mardianta Ginting yang dikonfirmasi, Rabu (1/9/2021) membenarkan adanya laporan tersebut.
Hanya saja, kata Mardianta, pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.
Namun, Mardianta tidak menerangkan secara rinci perihal kasus tersebut. “Masih proses penyelidikan,” ujar Mardianta.
Perlakuan biadab mengakibatkan anak semata wayang dari PA warga Delitua itu mengalami trauma mendalam.
Kuasa Hukum Irwansyah Putra Nasution SH mengatakan, dari informasi yang digali dari korban peristiwa ini terjadi pada 23 Agustus 2021 siang. Pelakunya diperkirakan 10 orang dewasa.
Kejadiannya pada 23 Agustus lalu saat korban sedang berada di Gang Sadar Ujung Medan Denai. Ketika itu korban RA (11) alias A berselisih dengan mobil pick up di dalam gang. Takut disenggol A menepi, namun sejurus kemudian salah seorang pria yang berada di bak belakang pick up yang ditutup dengan terpal menarik paksa korban ke atas mobil.
Korban mengaku ada sekitar 10 pria di bak belakang mobil pick up. Semua menutup bagian wajahnya dengan sebo. Di atas mobil celana korban dibuka paksa oleh salah seorang pelaku, namun korban melawan.
Karena ada perlawanan sejumlah pria itu menganiaya korban dengan menyulutkan api rokok ke bagian kaki kiri korban hingga meninggalkan luka bakar. Pria lainnya menunjukkan pisau dan mengisyaratkan korban untuk tidak melawan.
Akhirnya A pasrah ketika mulutnya dipaksa untuk menghisap kemaluan para pelaku, dan pelaku lainnya melakukan sodomi disaat bersamaan. Korban terus meronta dan akhirnya secara tidak sengaja menarik topeng salah seorang pelaku.
“Korban mengenali dua orang yang diduga melakukan pencabulan itu,” ujar Irwansyah Nasution.
Setelah melakukan pencabulan, selanjutnya korban diturunkan di dekat sekolah kawasan Jalan Selamat Ujung Medan.(digtara)