seputar – Medan | Belakangan ini, pusat perbelanjaan terus dibanjiri oleh masyarakat yang mempersiapkan diri menjelang lebaran. Pada dasarnya membaiknya minat belanja masyarakat ini, memang selalu terjadi setiap tahun menjelang Lebaran dan perayaan keagamaan besar lainnya termasuk natal dan tahun baru. Aktifitas belanja ini pada dasarnya memang menjadi salah satu tolak ukur kita dalam melihat perkembangan ekonomi nasional.
Dan ada semacam kebiasaan membudaya, sehingga setiap sebelum lebaran belanja menjadi salah satu keharusan, termasuk salah satunya adalah belanja sandang maupun kebutuhan sekunder lainnya. Akan tetapi di tengah pandemi seperti sekarang seharusnya kebiasaan itu harus disesuaikan dengan kemampuan finansial.
Kita semua menyadari bahwa belakangan daya beli menurun seiring aktifitas ekonomi yang buruk. Banyak orang yang berkurang pendapatannya, bahkan tidak sedikit yang kehilangan pekerjaan. Dan daya beli masyarakat terpaksa harus ditopang dengan bantuan tunai yang diberikan pemerintah.
Dan sayangnya tidak sedikit masyarakat kita yang memanfaatkan bantuan tunai tersebut justru untuk membeli kebutuhan non primer seperti pakaian baru untuk lebaran. Saya menyarankan agar masyarakat lebih berhati hati dalam berbelanja pada saat ini. Karena kondisi ekonomi tengah memburuk dan belum bisa dipastikan kapan akan membaik.
Memang pemerintah berencana membuka kembali aktifitas ekonomi di bulan Juni mendatang. Tetapi tidak ada yang bisa menggaransi bahwa semuanya akan berjalan normal. Pandemi masih menjadi masalah serius yang merusak tatanan ekonomi sosial masyarakat. Ditengah perang dagang saja pertumbuhan ekonomi kita melambat.
Konon jika berkaca pada kondisi seperti sekarang, ada virus corona, perang dagang, hingga kemungkinan perang bersenjata yang bisa meledak kapan saja. Kondisi ekonomi masih berpotensi terpukul dan akan membebani masyarakat nantinya. Jadi saya menyarankan agar masyarakat lebih bijak dan berhemat dalam menggunakan uang.
Gunakan uang untuk memenuhi kebutuhan prioritas pokok seperti bahan makanan. Memang tidak mudah menabrak kebiasaan menjelang lebaran seperti pakaian atau kendaraan baru, banyak kue kering, atau makanan mewah lainnya dan keinginan lainnya. Tetapi kondisi seperti sekarang seharusnya membuat kita waspada.
“Dalam tatanan ekonomi makro, banyak berbelanja menjelang lebaran ini memang baik. Banyak pedagang yang muncul, ada penyerapan tenaga kerja, artinya memang ekonomi itu berputar. Tetapi masyarakat juga harus tahu, corona bisa membuat semuanya buyar. Aktifitas masyarakat yang berkumpul semakin mudah membuat corona itu menyebar, ini bisa menjadi komplikasi masalah ekonomi serius dalam jangka panjang,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (21/5)
Terpenting yang harus dipikirkan adalah, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan dasar kita. Ditengah pandemi corona, perang dagang dan kemungkinan buruk ekonomi lainnya. (RMO)
Teks Foto :
Gunawan Benjamin (Istimewa)