seputar – Aceh Utara | Empat kecamatan di Aceh Utara, Aceh, terendam banjir luapan. 2.078 warga dari dua kecamatan terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Warga memilih mengungsi di meunasah masing-masing desa serta gedung pasca banjir. Pengungsi berasal dari delapan desa di Kecamatan Matangkuli dan enam desa di Kecamatan Lhoksukon.
“Warga mengungsi mulai tadi malam. Rata-rata mereka memilih mengungsi di pekarangan meunasah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas kepada wartawan, Sabtu (13/11/2021).
Pihak terkait disebut telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu warga terdampak banjir. Ilyas mengatakan, banjir juga menyebabkan tanggul sekitar 35 meter di Desa Menasah Jok kilometer III jebol.
“Pagi ini kondisi debit air sudah mulai surut,” ujarnya.
Banjir di Aceh Utara disebabkan meluapnya aliran sungai setelah diguyur hujan deras. Banjir terjadi mulai Jumat (12/11) siang.
Empat Kecamatan terendam banjir adalah Kecamatan Matangkuli sebanyak 18 desa, Kecamatan Pirak Timu sejumlah 17 desa, Kecamatan Lhoksukon sebanyak 10 desa dan Kecamatan Cot Girek melanda dua desa. Ketinggian banjir berkisar 10 hingga 80 sentimeter.
“Banjir terjadi mulai siang tadi setelah wilayah Aceh Utara dan Bener Meriah dilanda hujan deras sejak Kamis (11/11). Hujan menyebabkan sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pase meluap sehingga air memasuki pemukiman warga,” kata ujar Ilyas kepada wartawan, Jumat (12/11).
Selain rumah warga, banjir merendam 60 hektare sawah di Desa Kumbang, 80 hektare sawah di Desa Rayek, 70 hektare sawah di Desa Geulumpang Kecamatan Lhoksukon. Sekolah MTSN 1 Matangkuli, TK Satu Atap Lhoksukon, SDN 9 Lhoksukon, SMPN 4 Lhoksukon ikut terendam.(detik)