seputar-Medan | Tradisi Marpangir hingga kini terus dilakukan khususnya warga Mandailing di Sumatera Utara (Sumut). Tradisi mandi ini dilakukan setiap akan memasuki bulan Ramadan.
Yustinar, warga Kota Padangsidimpuan, Sumut, mengatakan dirinya beserta keluarga selalu menyambut Ramadan dengan Marpangir. Yus biasanya melakukan tradisi Marpangir di air terjun Aek Sijorni.
“Setiap tahun selalu Marpangir, ke Aek Sijorni,” ucap Yus kepada wartawan, Sabtu (2/4/2022).
Yus mengatakan dirinya biasanya berangkat beramai-ramai dari rumahnya di Padangsidimpuan ke Aek Sijorni yang berada di Tapanuli Selatan. Yus meyakini tradisi ini dilakukan untuk bersihkan diri menyambut bulan Ramadan.
“Untuk membersihkan diri sebelum puasa,” jelasnya.
Penjelasan Akademisi Soal Marpangir
Akademisi dari Jurusan Antropologi, Universitas Negeri Medan, Erond L Damanik, mengatakan tradisi ini dipercaya warga untuk membersihkan diri. Erond mengatakan tradisi ini mirip dengan tradisi Tepung Tawar.
“Jauh sebelum agama samawi ini hadir, Marpangir itu sudah ada. Macam Tepung Tawar ini, menyucikan diri,” ucap Erond.
Erond mengatakan Marpangir ini dikenal untuk warga di Mandailing dan Simalungun. Sementara untuk di Karo, tradisi ini dikenal dengan Erpangir.
Erond mengatakan Marpangir merupakan tradisi dalam bentuk mandi dengan sejumlah ramuan. Tradisi ini memang sering dilakukan saat menjelang bulan Ramadan.
“Ramuannya terdiri dari bunga-bunga, jeruk purut dan lain-lain. Intinya itu konsep untuk membersihkan diri dari debu-debu duniawi, entah itu salah, khilaf dan hal semacamnya,” tutur Erond.
MUI Sebut Marpangir Boleh Dilakukan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Maratua Simanjuntak mengatakan warga boleh saja melakukan Marpangir. Hal ini karena Marpangir hanya tradisi yang dipercaya untuk membersihkan diri.
“Itu budaya untuk mempersihkan diri misalkan mau puasa,” sebut Maratua.
Namum begitu, Maratua mengingat kan agar tidak ada niat lain yang dilakukan warga saat melakukan tradisi ini. Maratua mengingat kan jika ada niat yang lain bisa berujung kepada syirik.
“Kalau diniatkannya dengan Marpangir dia jadi kuat puasa, ada kekuatan lain, baru itu ada yang lain,” jelasnya. (detik)