seputar-Medan | Kepesertaan Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) diharapkan terus meningkat dan sebanding dengan angka jumlah ibu melahirkan.
Harapan itu dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Sumatera Utara Hery Valona B Ambarita SKp MPd MKes usai mengikuti workshop sosialisasi KB Pasca Persalinan Pilihan, beberapa waktu lalu di Labuhan Batu.
“Bagaimana meningkatkan KB Pasca Persalinan. Secara khusus Dinkessu juga mengharapkan agar pelayanan itu berjalan dengan baik di rumah sakit sebagai rujukan dari FKTP khususnya pasien sexio,” ungkap Hery, Jumat (26/2/2021) di ruang kerjanya.
Ia juga berharap, khususnya di RSUD dan RS swasta, KBPP dapat berjalan dengan baik.
“Kalau bisa KBPP semakin terus meningkat karena bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi juga stunting. Karena KBPP sangat strategis dalam program nasional untuk menurunkan AKI [Angka Kematian Ibu] dan AKB [Angka Kematian Balita]. Khususnya KBPP meningkat di Labuhan Batu dan Sumut. Juga harapannya kepada daerah lain,” ujar Hery.
Workshop Sosialisasi Program KB Pasca Persalinan (KBPP) Pilihan JHPIEGO Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2021 dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Sarimpunan SPd MPd didampingi Kadis PPKB Lidiyawati Harahap SPsi MAP, Kadis Kesehatan Labuhan Batu H Kamil Ilham SKM MM, Kadis Dukcapil, Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, senior program Manager JHPIEGO bersama tim program KB Pasca Persalinan Pilihan.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumut diwakili Kabid Latbang Dra T Lafalinda MPd menyampaikan terima kasih kepada JHPIEGO atas kerja samanya dengan BKKBN khususnya di Provinsi Sumut dalam mendukung program Bangga Kencana melalui KBPP yang telah memberikan pendampingan dan bimbingan dan pelatihan bagi bidan dan dokter di 11 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Deli Serdang, Asahan, Medan, Dairi, Taput, Tapsel, Nias, Labuhan Batu, Langkat, Binjai, Serdang Bedagai) juga fasilitas kesehatan/Puskesmas serta berterima kasih kepada Kadis PPKB Labuhan Batu yang sudah memfasilitasi kegiatan ini dalam rangka menekan angka kelahiran/TFR,persoalan Unmeet need, meningkatkan MCPR.
“Semoga terwujudnya peningkatan kualitas kesehatan ibu bayi dan keluarga di Indonesia khususnya di Sumut,” ujarnya.
Lafalinda menjelaskan, bahwa program KB Pasca Persalinan Pilihanku merupakan program pendampingan dalam konsorsium program pilihanku yang diprakarsai oleh JHU CCP kerja sama dengan BKKBN Pusat yang dimulai tahun 2014 sampai dengan 2019.
“BKKBN sebagai mitra utama program ini melihat keberhasilan implementasi program terutama dalam menjaring peserta baru melalui KB pasca persalinan yang pada praktiknya pemasangan alat kontrasepsi MKJP di Faskes kesehatan mulai dari 10 menit pasca-plasenta lahir sampai 48 jam sebelum pasien pulang, merupakan momentum yang sangat tepat terutama untuk beberapa persoalan yaitu mengatasi persoalan unmeet need, menekan TFR, meningkatkan MCPR yang pada prosesnya akan meningkatkan kualitas kesehatan ibu bayi dan keluarga,” jelas Lafalinda.
Menyikapi workshop itu, lanjutnya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Labuhan Batu Sarimpunan mendukung kegiatan tersebut. (YN)