seputar-Medan | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada potensi terjadinya hujan dengan intensitas lebat di pegunungan Sumatera Utara yang disertai petir dan angin kencang.
“Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai Petir dan Angin Kencang di pegunungan dan Lereng Timur Sumatera Utara yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang dan longsor,” kata Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Nora Sinaga, Sabtu (23/9/2023).
Secara umum cuaca di Sumatera Utara pada pagi hari dalam dua hari ke depan rata-rata berawan.
Siang dan sore hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Langkat, Medan, Karo, Simalungun, Pematang Siantar, Dairi, Pakpak Bharat, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Asahan, Serdang Bedagai, Deli Serdang, dan sekitarnya.
Malam hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Labuhanbatu, Asahan, Tanjung Balai, Batubara dan sekitarnya.
Sementara suhu udara rata-rata 16 – 32,0 Derajat Celcius, kelembapan udara 60–98 persen dan angin berhembus dari Timur – Barat Daya dengan kecepatan 10 – 30 km/jam.
Masuki Musim Hujan
BMKG) melaporkan sebanyak 10 persen wilayah Indonesia saat ini mulai memasuki musim penghujan.
“Berdasarkan jumlah zona musim, sebanyak 10 persen wilayah Indonesia masuk musim hujan,” kata Analis Iklim BMKG Kukuh Prasetyaningtyas dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Kukuh memaparkan wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, Bengkulu, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah bagian timur, sebagian kecil Maluku dan sebagian Papua Barat.
Pada dasarian III September hingga dasarian II Oktober tahun ini, BMKG memprediksi curah hujan umumnya berada pada kriteria rendah hingga menengah (0-75 milimeter per dasarian).
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori rendah di bawah 50 milimeter per dasarian adalah sebagian besar Sumatera bagian tengah hingga selatan, Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi dan Maluku, sebagian Papua Barat, Papua bagian utara, dan Papua Selatan pada dasarian III September 2023.
Pada dasarian I Oktober 2023, wilayah hujan rendah meliputi Sumatera bagian tengah dan selatan, Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, sebagian Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Pada dasarian II Oktober 2023, wilayah hujan rendah meliputi Sumatera bagian tengah dan selatan, Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, sebagian Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Berdasarkan analisa BMKG, El Nino-Southern Oscillation atau ENSO dasarian II September 2023 menunjukkan indeks ENSO (+1.65), sedangkan Indian Ocean Dipole atau IOD sebesar (+1.26).
Kondisi El Nino moderat dan IOD positif diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023.
Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran. Pola angin selama dasarian II September relatif lebih banyak sistem tekanan rendah daripada normalnya. Aliran massa udara diprediksi masih didominasi oleh angin timuran dengan kecepatan yang semakin kuat. (antara)