seputar – Deli Serdang | Sebanyak 21 tenaga kesehatan (nakes) bertugas di Puskesmas Batang Kuis Jalan Pancasila, Deli Serdang, terpapar virus Covid-19, Selasa (18/5/2021). Dari jumlah tersebut, 4 orang di antaranya dokter gigi dan umum.
Hal itu diketahui dari hasil swab massal yang sebelumnya dilakukan para nakes dan dokter di Puskesmas tersebut. “Ada 94 nakes di puskesmas melakukan swab massal selama dua hari dari tanggal 11 sampai 12 Mei 2021. Hasilnya, 21 orang yakni, RK, TF, Vi, FN, NS, WB, BS, EI, DN, AZ, EK, DA, MH, BP, RS, dan MS, dinyatakan terkonfirmasi virus Corona. Begitu juga dengan empat dokter gigi dan umum, dr. Si, drg. Yr, drg CS dan dr. Gy,” ujar Kepala Puskesmas Batang Kuis, dr Aguswan ditemui di ruang kerjanya.
Aguswan menyebutkan, puluhan nakes yang terpapar virus Covid-19, telah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama dua pekan.
“Seusai isolasi mandiri, mereka (nakes) diperbolehkan bertugas kembali dengan sebelumnya diwajibkan swab kedua. Itu guna mengetahui hasilnya apakah positif atau negatif,” sebutnya.
Ketika ditanya adakah para nakes melakukan perjalanan keluar kota/negeri sebelum di swab, Aguswan menyatakan tidak ada.
“21 nakes ini bisa saja terkena sewaktu pergi ke pasar ataupun kelupaan mencuci tangan serta tak memakai hand sanitizer. Pun begitu, kondisi mereka sudah membaik,” tambahnya.
Kendati 17 tenaga kesehatan (nakes) dan empat dokter di Puskesmas Batangkuis, terpapar virus Covid-19, namun pelayanan di sana tetap buka atau tidak lockdwon.
“Untuk pelayanan seperti pengambilan obat paru, pemeriksaan kehamilan serta melahirkan tetap berjalan seperti biasanya. Rawat inap dilayani 24 jam,” ujar dr. Aguswan.
Aguswan mengungkapkan, pelayanan di puskesmas tidak ditutup sementara, karena dikhawatirkan mengganggu masyarakat berobat.
“Puskemas di Kecamatan Batang Buis cuma satu. Jika ditutup bagaimana masyarakat yang ingin persalinan melahirkan hingga berobat jalan, tentu terkendala. Begitu juga dengan pasien TB Paru. Mereka pengambilan obat setiap hari. Oleh sebab itu, kita memikirkan juga dampaknya, sehingga masih tetap berjalan pelayanan seperti biasa,” ungkapnya.
Aguswan mengemukakan, meskipun tidak ditutup sementara, namun pihaknya memberlakukan penerapan protokol kesehatan ketat yang sebelumnya telah diterapkan.
“Biasanya, masyarakat yang ingin berobat terlebih dahulu mendaftar dan mengantri panggilan. Lalu dipanggil ditangani dokter dan kemudian menunggu obat. Dengan adanya puluhan nakes terkonfirmasi Covid-19, proses pelayanan dipersingkat dan jam operasional. Itu semua bertujuan mencegah penyebaran virus Corona,” pungkasnya.(gosumut)