seputar – New Jersey | Karyawan di sebuah restoran di New Jersey, Amerika Serikat (AS) yang tengah berjuang di tengah pandemi virus corona menangis terharu setelah pelanggan tetap mereka meninggalkan uang tip sebesar USD 1.000 atau sekitar Rp14 juta.
Pemilik The Starving Artist di Ocean Grove, Arnold Teixeira, menyampaikan kepada CNN, pelanggan tersebut adalah pengunjung tetap sejak 2001. Namun dia menolak disebutkan identitasnya.
“Pelanggan ini dan keluarganya menikmati makanan mereka dan pergi tanpa meninggalkan sepatah kata,” kata Teixeira, dilansir CNN, Senin (13/7).
“Saat karyawan yang melayani mereka melihat tip itu, dia menangis. Lalu salah seorang staf saya yang lain melihatnya dan ikut menangis juga. Dan saya melihatnya, dan saya tak tahan tidak menangis. Itu sangat emosional karena ini adalah benar-benar masa sulit bagi kami.”
Pelanggan itu sarapan di The Starving Artist pekan lalu, restoran yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke 21, ketika si pelanggan meninggalkan uang tip dalam jumlah besar disertai pesan yang menyentuh.
“Terima kasih banyak karena telah bekerja melalui masa sulit ini,” kata pesan tersebut.
“Kami senang dengan makanan lezat kalian, senyuman hangat, dan suasana yang sangat baik. Tolong mengerti kami sangat menghargai kalian. Ini tak akan jadi musim panas yang indah tanpa the Starving Artist,” lanjutnya.
Di akhir pesannya, pelanggan itu meminta agar tip sebesar Rp14 juta itu dibagi untuk semua karyawan. Teixeira membaginya untuk tujuh karyawan, tak termasuk dirinya.
Teixeira mengatakan, dia sebelumnya tak yakin akan tetap mampu membuka usahanya setelah pandemi memaksanya tutup pada Maret.
“Segala hal terus memburuk. Sampai pada satu titik di mana saya mempersiapkan kemungkinan kami tak akan bisa beroperasi kembali. Dan sekarang kami belum bisa mendapatkan 50 persen dari biasanya kami peroleh saat pertengahan musim panas,” ujarnya.
“Tapi tip ini mengembalikan harapan kami dalam kemanusiaan. Itu membuat kami merasa begitu tersentuh atas apa yang kami lakukan. Kami melakukan banyak langkah untuk melindungi pelanggan kami, dan itu sangat melelahkan setelahnya, tapi sekarang kami tahu upaya kami diperhatikan.” (CNNI)