seputar-Jakarta | Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), M. Praswad Nugraha, menggelar polling twitter soal nasi goreng Firli Bahuri melawan nasi goreng Juliandi Tigor Simanjuntak.
Polling itu digelar usai Tigor –fungsional biro hukum KPK– banting setir menjual nasi goreng usai dipecat Firli Cs pada 30 September 2021.
“Ada 2 orang di KPK yang terkenal dengan Nasi Gorengnya, 1. Ketua KPK Firli Bahuri dan 2. Nasi Goreng Bang Tigor Simanjuntak, Fungsional Biro Hukum yang dipecat secara sewenang-wenang dan melanggar HAM,” ujar Praswad dalam akun twitter @praswadnugraha dan sudah diizinkan untuk dikutip.
Dari polling yang dibuat sejak kemarin malam hingga hari ini pukul 16.47 WIB, terdapat 154 orang yang memberikan suara. Nasi goreng Tigor mengungguli nasi goreng Firli dengan hasil 86 persen berbanding 14 persen.
Sejumlah pegawai KPK yang dipecat oleh Firli Cs diketahui memilih jalan usaha untuk mengisi waktu sementara. Dari data mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap, setidaknya ada 7 mantan pegawai yang mulai berjualan.
Beberapa di antaranya yakni Tigor Simanjuntak; mantan penyelidik, Ronald Paul Sinyal; mantan Spesialis Humas Muda, Ita Khoiriyah alias Tata; hingga mantan pegawai bidang Deteksi dan Analisis Korupsi, Panji Prianggoro.
Puluhan pegawai KPK itu sebelumnya mendapat tawaran menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Polri. Namun, mereka belum menyatakan sikap bulat untuk bergabung atau tidak.
Juru bicara 57 pegawai KPK yang dipecat, Hotman Tambunan, mengatakan pihaknya menunggu detail mekanisme menjadi ASN di Polri yang saat ini sedang dalam pembahasan bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) serta tim ahli untuk memastikan mekanisme sesuai ketentuan yang berlaku. (cnnindonesia)