seputar – Turin | Juventus akan bentrok AC Milan di pekan ke-35 Serie A Liga Italia 2020/2021. Meski gelar scudetto sudah dipastikan jatuh ke tangan Inter Milan, pertandingan ini tetap menarik untuk ditonton.
Skuat asuhan Andrea Pirlo, Juventus , akan menjamu AC Milan di Allianz Stadium, Minggu (9/5/2021) malam waktu setempat, atau Senin (10/5) dini hari WIB. Kick-off pertandingan digelar pukul 01.45 WIB.
Di tabel klasemen, kedua tim sama-sama mengoleksi 69 poin dari 34 laga. Namun, posisi Juventus sedikit lebih baik dari AC Milan karena unggul dalam selisih gol. Juventus duduk di urutan ketiga.
Mantan pelatih Juventus dan AC Milan, Fabio Capello, memprediksi pertandingan akan berjalan sengit kendati tak lagi soal scudetto. Sebab, kata Capello, siapa pun yang kalah dalam pertandingan ini akan sulit kembali ke empat besar.
“Siapa pun yang kalah akan tersingkir (dari zona Liga Champions),” kata Fabio Capello, dikutip Football Italia, Jumat (7/5/2021).
Sebetulnya perburuan tiket Liga Champions masih terbuka untuk Atalanta yang saat ini duduk di posisi dua dengan jumlah poin yang sama. Napoli (67 poin) dan Lazio (64 poin) juga masih berpeluang finis empat besar.
Napoli bahkan menyodok ke empat besar setelah mereka berhasil mengalahkan Spezia. Situasi ini yang membuat Capello yakin salah satu dari Juventus dan AC Milan bakal terlempar dan gagal tampil di Liga Champions musim depan.
“Mereka adalah dua tim yang paling mengalami kesulitan, kalah dalam pertandingan langsung akan menjadi pukulan,” kata Capello.
Kekuatan Penuh!
Juventus yang baru saja kehilangan gelar ke-10 mereka secara beruntun tentu akan berjuang habis-habisan untuk lolos Liga Champions musim depan. Begitu pun dengan AC Milan yang tak mau malu tersingkir dari empat besar usai menjadi juara paruh musim.
Juventus diyakini bakal kerepotan melawan AC Milan di laga pekan ke-35 ini. Musim ini pertandingan kedua tim berlangsung ketat. AC Milan bahkan sempat menang di paruh pertama.
Milan juga diliputi kepercayaan diri berkat rekor tandang mereka yang amat baik musim ini. Sebaliknya, meski di atas kertas sedikit lebih kuat dari Milan, Bianconeri di bawah Andrea Pirlo tampil inkonsisten.
Laga kedua tim diyakini akan berjalan seru dan ketat. Kedua tim bisa menurunkan kekuatan penuh lantaran tidak ada pemain penting yang cedera dari kedua kubu.
Lalu, bagaimana kira-kira kedua tim bakal bertarung pada Senin (10/05/21) dini hari nanti? Berikut ulasan duel antarlini Juventus vs AC Milan.
Pada posisi kiper, kedua tim bisa menurunkan kiper terbaik mereka musim ini. Kubu Juventus akan mengandalkan Wojciech Szczesny, sedangkan AC Milan akan menurunkan Gianluigi Donnarumma.
Musim ini bukanlah musim yang baik bagi Wojciech Szczesny dan pertahanan Juventus secara keseluruhan. Kiper asal Polandia itu hanya mencatatkan 8 clean sheet dari 35 pertandingan di semua kompetisi. Total, Szczesny sudah kebobolan 35 gol.
Catatan tak kalah buruk juga ditorehkan oleh Donnarumma. Total, Donnarumma hanya bisa menorehkan 11 clean sheet dari 44 laga di semua kompetisi.
Donnarumma bahkan telah kebobolan 54 gol musim ini. Meski begitu, Donnarumma memiliki angka penyelamatan yang lebih baik dari Szczesny.
Untuk barisan belakang kedua tim memainkan skema yang sama, yakni empat bek. Dua bek ditempatkan di tengah, sementara sisanya menjadi bek sayap.
Di kubu Juventus, pelatih Andrea Pirlo diyakini akan memainkan Sandro (kiri), Chiellini (tengah), De Ligt (tengah), dan Danilo (kanan). Bianconeri akan bersandar pada kemampuan dua fullback-nya dalam membantu serangan.
Sementara tim AC Milan juga akan menurunkan kekuatan penuh. Di posisi bek tengah ada duet Simon Kjaer dan Fikayo Tomori. Sementara untuk fullback kanan ada Davide Calabria dan kiri ada Theo Hernandez.
Sama seperti Juve, selain bertumpu pada duet bek tengah, Milan juga bergantung pada kemampuan fullback-nya dalam membantu serangan dari sisi sayap.
Di Serie A, pertahanan Juventus masih lebih baik dari Milan. Si Nyonya Tua tercatat baru kebobolan 31 gol (kedua terbaik di liga), sedangkan AC Milan sudah kebobolan 41 gol (kelima terbaik di liga).
Gaya permainan yang berbeda akan terlihat di lini tengah. Juventus akan memakai formasi klasik 4-4-2.
Empat gelandang Juventus akan diperankan oleh Chiesa (kiri), Rabiot (tengah), Bentancur (tengah), dan Cuadrado (kanan). Dari keempat pemain itu, Rabiot mendapat sorotan karena performa yang tidak maksimal.
Kekuatan terbesar Juventus ada di kedua sayap, terutama sayap kiri di mana ada Federico Chiesa yang memerankan gelandang sayap. Dipindahnya Chiesa ke kiri tak lain untuk menyeimbangkan lini kanan yang sudah memiliki Cristiano Ronaldo di depan.
Bergeser ke tim tamu, AC Milan masih setia pada strategi double pivot ala Stefano Pioli. Beruntungnya, Milan bisa memainkan kekuatan penuh lini tengah mereka.
Bannacer dan Kessie akan diduetkan sebagai gelandang bertahan. Sementara tia gelandang serang akan diperankan oleh Saelemaekers (kanan), Calhanoglu (tengah), dan Rebic (kiri).
Perbedaan juga terlihat di lini depan. Juventus akan mengandalkan duet striker Morata dan Ronaldo. Sinergi keduanya akan dijadikan senjata utama Juventus dalam menyerang.
Duet keduanya sudah menghasilkan 37 gol. Jika Ronaldo terkenal karena penyelesaian akhir, maka Morata adalah bomber dengan kemampuan memberi assist yang sangat bagus.
Sementara itu, kubu AC Milan seperti biasa akan bergantung pada satu striker saja. Kali ini Ibrahimovic masuk daftar Starting XI setelah menyelesaikan masa hukumannya.
Kekuatan lini serang AC Milan tidak terletak pada Ibra, melainkan kerja sama fullback dengan dua penyerang sayap mereka. Di kanan Milan punya Saelemaekers, sementara di kiri ada Rebic.
Ibrahimovic pun dimanjakan oleh umpan-umpan kedua sisi sayap atau pun kerja sama dengan Calhanoglu dari tengah. Saling balas serangan diyakini akan terjadi di laga Juventus vs AC Milan pada pekan ke-35 Liga Italia.(sindo/indosport)