seputar-Medan | Gerakan Pemuda Al Washliyah Sumatera Utara (Sumut) harus terus berbuat untuk kepentingan masyarakat dan kebermanfaatan bagi umat.
Hal itu disampaikan Sekretaris PW Al Washliyah Sumut Alim Nur Nasution pada peringatan HUT ke-82 PW GPA Sumut dirangkai dengan tausyiah kebangsaan dan santunan anak yatim di Mushola H Hasbullah Hadi PW Al Washliyah Sumut, Jalan SM Raja No 144, Medan, Jumat malam (20/1/2023)
Menurut Alim Nur Nasution, di usia yang tidak muda lagi, 82 tahun, GPA harus menjaga kekompakan, saling mengisi, saling menasihati, karena itu merupakan pesan dari para pendiri Al Washliyah khususnya GPA.
“Kalau bukan kita sendiri yang menghidupi dan membesarkan organisasi ini tak mungkin orang lain yang akan mengurusi organisasi ini,” katanya.
Begitu juga dengan program kerja bisa diimplementasikan untuk hal yang bermanfaat, bukan hanya untuk anggota, tetapi bermanfaat untuk bangsa agama dan negara.
Khususnya menjelang tahun politik, Pemilu 2024, ia mengajak segenap warga Al Washliyah untuk merapatkan barisan memenangkan kader yang akan mencalonkan diri untuk meraih kursi legislatif baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten dan kota, terkhusus memenangkan Ketua PW Al Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara yang kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI.
“Semua kader Al Washliyah wajib kita dukung, kita menangkan, karena ini zamannya politik, semua pengusaha sekarang di partai politik, yang birokrat masuk ke partai politik, apalagi dari dunia pendidikan para akademisi juga sekarang masuk partai politik. Artinya apa, memang politik inilah bisa menentukan arah bangsa, jadi jangan kita alergi, walaupun kita tetap konsen dalam dunia dakwah, tetapi kawan-kawan yang punya niatan masuk politik juga harus kita dukung, tetapi landasan kita sebagai organisasi dakwah harus kita lahirkan terus cendekia muda di GPA ini. Kita lahirkan ulama-ulama baru pengganti para pendiri Al Washliyah,” ujarnya.
Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumut, Zulham Effendi Siregar dalam sambutannya mengatakan, usia 82 tahun merupakan momen penting untuk merefleksikan gerak juang GPA.
Untuk itu, ada dua poin penting yang menjadi prioritas yaitu mempersiapkan laporan pertanggungjawaban, karena ini merupakan tahun terakhir kepengurusan ini.
Kedua, kepada seluruh pengurus dan anggota GPA untuk tetap mempertahankan dan membangun organisasi yang diwariskan oleh pendiri Al Washliyah ini dengan tetap menjaga kekompakan, ukhuwah dan saling menghormati.
“Di usia 82 tahun ini merupakan momen penting untuk merefleksikan kembali gerak juang kita. Bagi kepengurusan ini merupakan tahun terakhir dan detik-detik terakhir untuk melaporkan LPj. Melalui momen ini, marilah kita tetap menjadi kekompakan, ukhuwah, saling menghormati,” ujarnya.
“Kita jangan pernah melupakan pesan para pendiri Al Washliyah, kalau tidak kita sendiri yang menjaga organisasi ini, tak mungkin orang lain yang mengurusinya. Jadi kita sudah diberi keberkahan dan khafiat dari Allah, seharusnya kita jaga baik-baik. Jika kita tidak berjuang untuk melahirkan generasi baru GPA, maka habislah kita,” ujarnya.
GPA, ujar Zulham, juga harus meneruskan gerak juang para pendiri untuk melahirkan politisi-politisi andal dan calon-calon pemimpin yang mempunyai karakter yang baik, jujur, dan bertanggung jawab.
Di akhir sambutannya, Zulham mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus dan anggota GPA Sumut yang telah bersama-sama membangun dan menjalankan organ bagian Al Washliyah ini.
“Ucapaan terima kasih yang tak terhingga juga saya haturkan kepada ayahanda-ayahanda kami dari pengurus PW Al Washliyah, terkhusus Aahanda Dedi Iskandar Batubara dan Alim Nur Nasution yang telah memberikan masukan yang sangat berarti dan sangat membantu kami dalam menjalankan roda kepengurusan GPA selama kepengurusan kami,” ujarnya.
Hadir dalam acara itu Sekretaris GPA Sumut Muhammad Fadillah, Bendahara Muhammad Hasan Pulungan, Pengurus Daerah GPA antara lain PD GPA Kabupaten Tapteng, Sibolga, Batu Bara, serta Pengurus PW GPA Sumut lainnya dan organ bagian Al Washliyah Sumut.
Acara dirangkai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh Qori Sofyah Sauri dan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dari Panti Asuhan Al Washliyah Jalan Ismailiyah Medan. (gus/red)