seputar – Jakarta | Amerika Serikat mengumumkan laporan intelijen eksplosif terkait pembunuhan Jamal Khashoggi. Hasilnya AS menemukan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan Khashoggi.
Dilansir AFP, Sabtu (27/2/2021) dalam laporan yang dirilis oleh pemerintahan Presiden Joe Biden, intelijen AS menyimpulkan bahwa pangeran menyetujui operasi Istanbul. Serta menyetujui penangkapan dan pembunuhan Khashoggi.
“Menyetujui operasi di Istanbul, Turki untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi,” tulisnya
“Sejak 2017, putra mahkota memiliki kendali mutlak atas operasi keamanan dan intelijen kerajaan, sehingga sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi seperti ini tanpa izin putra mahkota,” katanya.
Laporan itu menyebut satu regu beranggotakan 15 orang Saudi yang pergi ke Istanbul. Pada laporan tersebut yakin bahwa regu tersebut ikut dalam pembunuhan, meskipun dikatakan tidak jelas apakah mereka tahu operasi itu akan mengakibatkan kematian Khashoggi.
“Putra mahkota memandang Khashoggi sebagai ancaman bagi kerajaan dan secara luas mendukung penggunaan tindakan kekerasan jika perlu untuk membungkamnya,” katanya.
Jatuhkan Sanksi
Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap unit elit Saudi serta mantan pejabat intelijen. Hal ini dilakukan atas peran mereka dalam pembunuhan jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi.
Dilansir AFP, Sabtu (27/2/2021) Departemen Keuangan mengatakan akan memblokir aset dan mengkriminalisasi transaksi dengan Pasukan Intervensi Cepat. Menurut laporan intelijen yang tidak diklasifikasikan bertanggung jawab kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta mantan pejabat intelijen Ahmed al-Assiri.
“Mereka yang terlibat dalam pembunuhan menjijikkan terhadap Jamal Khashoggi harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat bersatu dengan jurnalis dan pembangkang politik dalam menentang ancaman kekerasan dan intimidasi,” tambahnya.
Presiden Joe Biden mendeklasifikasi laporan intelijen, yang menemukan bahwa Putra Mahkota Mohammed memerintahkan pembunuhan Khashoggi pada 2018 di konsulat Saudi di Istanbul.
Laporan itu mengatakan bahwa tujuh dari 15 anggota regu pembunuh adalah anggota Pasukan Intelijen Cepat.(bbc/detik)