seputar – Ethiopia | Bencana kelaparan sedang melanda Tigray, kawasan di bagian utara Ethiopia, Afrika, sebut kepala bidang kemanusiaan PBB, Mark Lowcock.
“Bencana kelaparan tengah berlangsung. Kondisi ini bakal bertambah parah,” kata Lowcock setelah perilisan analisis mengenai situasi di kawasan Tigray, dilansir dari BBC Indonesia, Sabtu (12/6/2021).
Analisis itu menemukan bahwa sebanyak 350.000 orang hidup dalam “krisis parah” di Tigray serta dua wilayah tetangga, yakni Amhara dan Afar. Tigray dalam kondisi porak-poranda akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan kubu pemberontak yang menyebabkan 1,7 juta orang tercerai-berai.
Menurut analisis tersebut, situasi pangan di kawasan itu telah mencapai taraf “bencana” lantaran kelaparan dan kematian telah melanda sekelompok orang yang tersebar di kawasan luas.
Adapun analisis Pengategorian Fase Gabungan (IPC) itu tidak disokong pemerintah Ethiopia. Pemerintah justru berkeras akses kemanusiaan tengah diperluas selagi upaya penertiban keamanan berlangsung.
Badan Pangan Dunia (WFP), Organisasi Pangan dan Agrikultur (FAO), serta lembaga penanganan anak-anak (UNICEF) telah menyerukan aksi darurat untuk mengatasi krisis tersebut.
`Kematian mengetuk pintu kami`
Kepada BBC pekan ini, masyarakat di Qafta Humera ”distrik yang terisolasi di bagian barat Tigrayâ” mengaku mereka berada di ambang kelaparan. “Kami tidak punya apapun untuk dimakan,” kata seorang pria melalui sambungan telepon.
Menurutnya, hasil panen dan ternak mereka telah dijarah selama pertempuran yang telah berjalan selama tujuh bulan.
Oleh kelompok milisi yang memerangi pasukan pemerintah, mereka juga dicegah mencari bantuan. “Kami makan sisa-sisa panen yang kami sembunyikan, namun kini kami tidak punya apa-apa lagi,” ujar seorang petani berusia 40-an tahun.
“Tiada seorang pun yang memberi kami bantuan. Hampir semua warga di sini sedikit lagi meninggal- mata kami terdampak kelaparan, situasinya berbahaya. Kematian sedang mengetuk pintu kami. Anda bisa menyaksikan kelaparan pada setiap wajah kami.”(BBC Indonesia)