seputar-Binjai | Teka-teki siapa otak pelaku pembakaran rumah wartawan dan penyerangan terhadap wartawan di Binjai, Sumatera Utara yang terjadi beberapa waktu lalu akhirnya terkuak.
Hal itu setelah petugas Sat Reskrim Polres Binjai menangkap RS. Polisi bahkan terpaksa menembak kedua kaki RS karena berusaha melawan petugas dan mencoba melarikan diri saat dilakukan pengembangan.
Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo melalui Kasubbag Humas Polres Binjai AKP Siswanto Ginting menerangkan, tindakan percobaan penyerangan terhadap Syahzara Sopian, wartawan salah satu surat kabar di Binjai, terjadi pada hari Jumat 25 Juni 2021 lalu di Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Binjai.
Dari kejadian itu, polisi kemudian meringkus tiga orang pelaku penyerangan, yakni MS alias Takur, AR alias Anto, dan IP alias Iqbal.
“Setelah menangkap ketiga pelaku, unit Pidum Sat Reskrim melakukan pengembangan. Akhirnya diketahui, mereka bertiga disuruh oleh RS,” kata Siswanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7/2021).
Kemudian, lanjut Siswanto, pada hari Minggu 27 Juni 2021, polisi mengamankan RS dari kediamannya di Pasar 2 Namotrasi, Desa Purwobinangun, Kabupaten Langkat.
Sedangkan motif penyerangan terhadap Sopian, lanjut Siswanto menurut pengakuan RS, karena dia kesal atas pemberitaan yang ditulis Sopian yang menuduh Ketua sebuah Ormas di Binjai, SPĀ sebagai bandar narkoba dan bandar togel.
“Pelaku tidak senang, karena ketuanya dituduh yang tidak-tidak. Sehingga sebagai simpatisan dan sebagai kader Ormas, RS mengambil tindakan tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya, mantan Kanit Intelkam Polres Binjai itu juga mengatakan, bahwa RS juga lah yang menyuruh SU alias Upil warga Jalan Ikan Tongkol, Kelurahan Tanah Tinggi, Binjai Timur, untuk membakar rumah milik Sabar Syah, yang merupakan orangtua dari Sopian yang terjadi pada Minggu 13 Juni 2021 lalu.
“Motifnya serupa. Dia tidak senang atas pemberitaan yang menyudutkan ketua organisasi yang dinaunginya,” tambah Siswanto.
Perwira balok tiga di pundaknya itu menambahkan, setelah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap puluhan orang dan saksi, diketahui bahwa RS adalah otak pelaku dua kejahatan yang dialami Sopian dan keluarganya. (anora)