seputar-Deli Serdang | Seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tewas. Pengurus pesantren menyebutkan kasus itu disebabkan oleh penganiayaan terkait dengan permasalahan antara senior dan junior.
“Bukan perkelahian. Jadi sifatnya karena masalah pribadi senioritas. Dan itu satu orang pelakunya,” kata Pimpinan pesantren tersebut kepada wartawan, Senin, 7 Juni 2021.
Penganiayaan dilakukan oleh pelaku berinisial APH (17), pada Sabtu malam, 5 Juni 2021, sekitar pukul 22.00 WIB dan insiden terjadi di luar asrama namun masih dalam areal pesantren.
Saat itu, sedang dilakukan absen terhadap santri pada malam hari.
“Selesai belajar malam, karena kita memang sedang ujian semester. Jadi selesai belajar malam, itu ada waktu pengabsenan. Jadi anak-anak yang belajar malam baik di depan asrama, maupun yang di luar asrama, kita kumpulkan. Nah di situ mereka kejadiannya,” katanya.
Pihak pesantren menilai permasalahan itu bersifat personal antara pelaku dengan korban. Pihak pesantren menyerahkan proses hukum kasus itu kepada kepolisian dan siap untuk membantu proses penyelidikan.
“Iya, dalam arti kata memukul. Kalau informasi dari teman-temannya sekali (memukul). Ini informasi sebelum kepolisian, kalau BAP, kami belum tahu,” tuturnya.
Korban yang diduga dipukul di bagian dada tersungkur dan kemudian meninggal. Korban sempat dibawa ke klinik di pesantren tersebut. Namun dokter yang bertugas di pesantren menyatakan korban sudah meninggal dunia.
“Yang kita hadapi, dokter yang menyatakan (korban) meninggal,” kata Pimpinan pesantren tersebut.
Pihak pesantren juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang untuk menyikapi permasalah ini.
“Terduga pelaku, kalau disesuaikan dengan disiplin, kita penganiayaan saja sudah termasuk pelanggaran berat. Pasti akan ada sanksi yang paling berat. Cuma kita akan berkoordinasi dengan pemerintahan setempat. Pihak Kementerian Agama, untuk menyikapi status anak kita ini. Supaya tidak menimbulkan masalah baru,” katanya.
Untuk pelaku sudah diamankan petugas kepolisian dari Polsek Kutalimbaru. Sedangkan, korban yang merupakan warga Aceh Tamiang, Aceh dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan untuk menjalani autopsi. (viva)