seputar – Medan | Sejak lima hari belakangan ini, beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan dan Deli Serdang mengalami kekosongan berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM).
Seperti hari Rabu (6/10/21), SPBU di Jalan Karya Jaya, Medan Johor mengalami kekosongan BBM jenis pertamax. Lalu di SPBU Jalan Amir Hamzah kekosongan jenis pertalite. Salah satu SPBU di Jalan Pancing mengalami kekosongan pertalite. Selain itu, di simpang Jalan Krakatau-Cemara juga mengalami kekosongan solar.
“Di SPBU Jalan Sei Serayu juga kosong semua BBM. Tadi saya melintas di sana SPBU-nya tutup. Bahkan di Jalan Karya juga habis semua jenis BBM. Enggak tahu ya sejak kapan BBM ini kosong,” kata Ugi salah seorang warga Medan.
Selain itu, Farida, salah seorang warga Medan Johor, mengatakan BBM jenis pertamax kosong di SPBU Jalan Karya Jaya.
“Tadi mau isi BBM tapi kosong,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pengusaha SPBU di Kota Medan yang tak ingin disebutkan namanya, membenarkan kekosongan pasokan BBM.
“SPBU kami memang jarang mengalami kekosongan panjang, palingan kosong 1 hari. Tapi ada kawan-kawan yang lain bisa kosong stok sampai 3 hari,” katanya singkat.
Hal yang sama juga dikatakan salah seorang pengusaha SPBU di Kabupaten Langkat yang tak ingin disebutkan namanya. Dia mengatakan, kekosongan BBM terjadi sejak Jumat (1/10/21) hingga Minggu malam (3/10/21). Bahkan setelah pasokan masuk, langsung kosong lagi lantaran masyarakat sudah menunggu.
Ia mengatakan, dari informasi yang beredar di Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) disebutkan, kekosongan BBM ini dikarenakan mobil pengangkut BBM yang terbatas.
“Jadi BBM yang diangkut mobil tangki itu harus dibagi ke beberapa SPBU lah. Macam di sini, aku harus berbagi dengan 2 SPBU lain,” tambahnya.
Terpisah, pihak PT Pertamina Patra Niaga area Sumatera bagian Utara (Sumbagut) menyebutkan konsumsi BBM di wilayah Sumatera Utara meningkat setelah PPKM level 3 berlaku di Sumut.
Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman menyebutkan, rata-rata penyaluran harian BBM di Sumut hingga akhir September untuk gasoline mencapai 4.661 kilo liter (KL), sedangkan gasoil sebanyak 3.279 KL.
“Berdasarkan catatan kami, memang pasca PPKM level tiga, konsumsi BBM mengalami peningkatan,” ujar Taufikurachman dari keterangan tertulisnya.
Di Deli Serdang
Tak hanya di Medan, pasokan BBM jenis Pertalite Non Subsidi juga mulai langka di Kabupaten Deli Serdang. Pasalnya dari pantauan di sejumlah SPBU yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Galang, Lubukpakam dan Beringin sudah tidak lagi menjual BBM jenis Pertalite, Rabu (06/10/2021).
Kini warga Kabupaten Deli Serdang terpaksa membeli BBM jenis Pertamax. Tentunya dengan langkanya BBM jenis Pertalite ini sangat membebani masyarakat kelas menengah ke bawah, pelaku jasa angkutan, tukang becak dan lainnya.
Warga Kabupaten Deli Serdang mulai resah dengan kosongnya ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, Bio Solar dan Pertalite. Akibatnya warga terpaksa membeli BBM jenis Pertamax dan Pertadex dengan harga yang jauh lebih mahal.
Para pekerja SPBU rata-rata mengaku kalau mereka sudah dua hari ini tidak mendapatkan pasokan Pertalite dan Solar dari Pertamina Sumut. Sementara untuk Premium sudah dua pekan lebih sama sekali tidak ada pasokan dari pihak Pertamina Wilayah Sumut.
Riandi Petugas SPBU di Jalan Lintas Sumatera Medan – Lubukpakam, Kecamatan Tanjung Morawa mengatakan bahwa SPBU mereka sudah dua hari tidak ada pasokan Pertalite dan mereka hanya menjual Pertamax.
“Kalau yang ngeluh itu paling banyak warga yang naik sepeda motor, angkutan umum dan becak motor. Karena yang ada cuma Pertamax. Selain Pertalite, Premium juga sudah tak masuk lagi. Solar masuk, tapi jarang juga dapat. Kosong katanya,” pungkasnya.
Hal ini juga dikatakan Anton Petugas SPBU di Kecamatan Lubukpakam Deliserdang. Mereka juga tidak menjual BBM jenis Pertalite. Beberapa hari ini hanya menjual BBM Pertamina dex dan Pertamax.
“Pertalite kosong. Kalau Premium sudah tak masuk lagi. Sekarang BBM Pertalite yang langka,” ucapnya.
Warga berharap Pemerintah dan Aparat terkait turun tangan mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di Deliserdang. Saat ini harga BBM non subsidi yang ditetapkan Pemerintah untuk konsumsi Masyarakat Sumatera Utara meliputi Pertalite Rp7850 perliter, Pertamax Rp9200 perliter, Pertamax Turbo Rp12.500, Dexlite Rp9700 dan Pertamina Dex Rp11.350 perliter.
Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Strategi Kabupaten Deli Serdang Indra Prasetyo meminta ini menjadi perhatian serius Pemerintah, Pertamina Sumut dan Aparat terkait.
“Kami sangat prihatin melihat kinerja Pemerintah dan Pertamina dalam memenuhi kebutuhan BBM masyarakat. BBM itu kebutuhan pokok hidup masyarakat saat ini untuk mendorong perekonomian dan aktivitas sehari-hari. Kalau hal ini tak mampu dipenuhi oleh Pemerintah dan Pertamina, mau gimana lagi? Aparat terkait harus melakukan penyelidikan ke mana hilangnya BBM jenis solar, Premium dan Pertalite ini di Kabupaten Deliserdang. Apa memang benar pasokan dari Pertamina itu tersendat atau ada permainan mafia yang menyebabkan kelangkaan BBM itu?” ucapnya.(mistar/metro)