seputar – Jakarta | Produsen mobil asal Swedia, Volvo Cars melakukan recall terhadap 460.769 unit di seluruh dunia karena masalah kantung udara (Airbag) yang berisiko keselamatan. Recall ini mirip kasus Takata namun Volvo memakai komponen airbag buatan AutoLiv dan ZF.
Masalah airbag di mobil-mobil Volvo yang terlibat recall yakni ada potensi pengemudi atau penumpang cedera karena pecahan inflator yang terbang setelah airbag meletup dipicu tabrakan.
“Jika terjadi kecelakaan di mana airbag pengemudi aktif, pecahan inflator di dalam airbag dalam kasus tertentu dapat terlempar keluar dan dalam kasus terburuk menyerang Anda, berpotensi mengakibatkan cedera serius atau kematian,” jelas Volvo seperti dikutip dari CNBC, Kamis (7/10).
Menurut lembaga keselamatan lalu lintas dan jalan raya Amerika Serikat, NHTSA, airbag yang rusak telah menyebabkan setidaknya satu kematian.
Mobil Volvo yang masuk dalam recall ini adalah model lama, yakni S80 yang diproduksi antara Mei 2000 hingga 2006 serta S60 produksi antara 2001 hingga Maret 2009.
Lebih dari setengah unit itu, tepatnya 259.383 unit, terjual di AS.
Volvo menjelaskan masalah airbag muncul ketika tablet pelontar di inflator mengalami tingkat kelembaban tinggi dan suhu inflator yang sering tinggi.
Mereka mencatat bahwa kualitas tablet dapat turun kemudian membentuk partikel debu yang lantas meningkatkan tekanan dan ‘rasio panas’. Faktor itu bisa menyebabkan inflator pecah dan melontarkan serpihan logam ke kabin sehingga berbahaya buat penumpang.
Dilansir dari Daily Voice, untuk memperbaiki masalah tersebut, Volvo mengumumkan bahwa pemilik kendaraan yang ditarik dapat mendapatkan penggantian airbag pengemudi tanpa biaya.
Volvo tidak mengungkap perkiraan biaya untuk menjalankan recall ini namun diperkirakan bisa sangat mahal. Sebelumnya recall airbag Takata yang melibatkan 67 juta unit di seluruh dunia telah menyebabkan perusahaan komponen asal Jepang ini bangkrut.
Menurut dokumen yang diajukan ke NHTSA, komponen airbag di kendaraan Volvo dipasok oleh AutoLiv yang berbasis di Swedia dan pemasok komponen asal Jerman, ZF.(CNBC)