seputar-Belawan | PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 berjanji memberikan layanan kepelabuhanan dan berkomitmen untuk menyediakan layanan kepelabuhanan yang profesional, bersih, dan transparan dengan mengacu pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta corporate value amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Berpegang pada komitmen tersebut, Pelindo 1 dengan tegas menolak segala bentuk suap, pungutan liar dan bentuk gratifikasi lainnya dari seluruh stakeholders maupun pengguna layanan kepelabuhanan.
“Untuk menjaga operasional pelabuhan agar tetap bersih dari kegiatan pungli dan premanisme, seluruh pekerja harus menjunjung tinggi penerapan GCG dan tata nilai AKHLAK dan tegas menolak segala bentuk gratifikasi dan aktivitas pungli di lingkungan Pelindo 1,” tegas Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1 Ridwan Sani Siregar dalam siaran pers yang disampaikan melalui Vice Presiden Publik Relation Pelindo 1 Fiona Sari Utami, Selasa (15 /6/2021).
Pelindo 1 juga menerapkan digitalisasi layanan dan sistem informasi kepelabuhanan terpadu yang cashless dan transparan, serta menjalankan aktivitas pengamanan area pelabuhan yang mengacu pada standar ISPS Code.
Sosialisasi secara intens dilakukan dalam bentuk briefing sebelum bekerja, pemasangan spanduk dan banner di dermaga, serta arahan-arahan dengan menekankan untuk tidak melakukan aktivitas pungli, dan segala kegiatan yang melanggar norma dan agama.
Untuk Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan Fase II saat ini sudah menerapkan sistem informasi pada proses penerimaan peti kemas.
Setiap peti kemas yang masuk ke TPK Belawan Fase II sebelumnya sudah didaftarkan oleh perusahaan pelayaran, kemudian pengguna jasa dapat mencetak E-CEIR [Electronic Container Equipment Interchange Receipt] yang dilengkapi dengan QR-Code untuk selanjutnya diberikan kepada para pengemudi truk pengangkut peti kemas.
“Jika pengecekan peti kemas telah sesuai, maka selanjutnya akan memperoleh job slip/gate pass yang berisi informasi terkait posisi peti kemas di lapangan,” tambah Fiona.
Penggunaan sistem secara automation menjadikan semua pergerakan peti kemas di dalam terminal telah tercatat dan terkendali. Hal tersebut memudahkan dan seluruh kegiatan ini juga dipantau melalui kamera pengawas (CCTV), mulai dari gate, lapangan penumpukan, dermaga dan area perkantoran, sehingga setiap kegiatan dan tindakan di dalam terminal dapat dipantau dengan baik.
“Kami juga mengajak khalayak untuk turut berpartisipasi dalam menjaga pelabuhan kita dengan menolak, mengawasi, dan melaporkan ke [email protected] apabila mengalami tindakan pungli atau gratifikasi yang terjadi di lingkungan pelabuhan. Dukungan dari masyarakat sangat bernilai bagi Pelindo 1 dalam menjaga operasional pelayanan kepelabuhanan kita tetap berjalan dengan lancar dan baik,” kata Fiona. (DP)