seputar – Jakarta | Pedagang daging sapi batal melaksanakan aksi mogok. Semula para pedagang mau libur jualan mulai besok Senin 28 Februari. Batalnya rencana mogok disampaikan Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi.
“Kenapa aksi mogok tidak? Jadi karena apa yang diminta oleh anggota untuk difasilitasi oleh JAPPDI itu terlaksana dengan baik dengan hasil yang memuaskan,” katanya, Sabtu (26/2/2022) kemarin.
Pedagang daging batal mogok karena masyarakat sementara ini bersedia membeli daging sapi di Rp 130 ribuan per kilogram (kg), lebih mahal dari harga normal di Rp 115 ribu-Rp 120 ribu.
Asnawi mengatakan bahwa harga pokok produksi (HPP) daging sapi saat ini berada di kisaran Rp 127.500 per kg. Oleh karenanya dijual Rp 130 ribu saja sebenarnya keuntungannya pas-pasan, habis untuk menutup biaya operasional.
Lanjut dia, masyarakat sudah memahami bahwa harga daging sapi naik bukan akal-akalan pedagang, melainkan dari hulunya sudah naik, yakni mulai dari sapi hidup sampai ke tempat pemotongan.
“Dengan termediasi informasi lewat media itu sampai ke masyarakat. Artinya berhasil kan kita memediasi, mempublikasi informasi itu ke masyarakat sehingga masyarakat mau membeli dengan harga perubahan, penyesuaian kita,” sebutnya.
“Keberhasilan yang kedua, tingkat kekhawatiran kita ini menjelang Ramadan, Idul Fitri, pasokan kurang. Nah itu dimediasi lagi, kita diskusi lagi terus secara intens ke instansi pemerintah terkait, Kementerian Pertanian Dirjen PKH dan Kemendag. Dengan angka yang masih jauh terus kita berkoordinasi sekarang sudah ketemu titik akhirnya, berapa? Pasokan bisa surplus, bisa lebih atas pasokan yang ada,” tutur Asnawi.
Itu baru untuk sapi hidup. Untuk daging beku juga sama, dipastikan pasokan aman sampai Lebaran karena Bulog mengimpor 20 ribu ton dan akan masuk semua pada Maret. Kemudian swasta punya stok lebih dari 5 ribu. Sementara kebutuhan daging beku hanya 25.236 ton.
“Jadi bagaimana menghadapi kebutuhan pasokan Ramadan dan Idul Fitri? aman. Bagaimana harga? Ya sementara terjadi kenaikan tapi kita harapkan naik ya naik lah tapi jangan terlalu tinggi lah,” paparnya.
Atas dua faktor tersebut, pedagang daging sapi membatalkan aksi mogok yang semula direncanakan selama lima hari, dari Senin sampai Jumat. Informasi batalnya mogok jualan sudah disampaikan kepada pedagang di seluruh Indonesia.(detik)