seputar-Medan | Perkembangan ekspor Sumatera Utara di sektor pertanian pada Oktober 2023 mengalami kenaikan US$6,62 juta (15,71%) dibandingkan September 2023, sektor Industri juga naik sebesar US$66,99 juta (8,05%).
Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor Oktober, sebesar 94,86 persen, sektor pertanian sebesar 5,14 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian minyak dan gas, serta sektor lainnya sebesar 0,00 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut) Nurul Hasanudin di Medan pada kegiatan pemaparan bulanan, Jum’at (01/12/2023).
Nurul merinci, ekspor golongan barang utama Sumatera Utara pada Oktober 2023 terhadap September 2023 yang mengalami kenaikan nilai ekspor adalah ampas/sisa industri makanan sebesar US$22,20 juta (33,88%), diikuti oleh golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$19,33 juta (5,08%), sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor yaitu sabun dan preparat pembersih sebesar US$1,11 juta (-2,52%).
Ekspor pada Januari–Oktober 2023 bila dibandingkan Januari–Oktober 2022, golongan lemak dan minyak hewan/ nabati mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar US$903,91 juta (-19,30%) sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan terbesar adalah golongan sabun dan preparat pembersih naik sebesar US$19,16 juta (4,73%).
“Selama Januari–Oktober 2023, ekspor dari 10 golongan barang mampu memberikan kontribusi sebesar 89,74 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara,”papar Nurul.
Sementara itu ekspor di luar 10 golongan barang memberikan kontribusi sebesar 10,26 persen. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang pada Januari–Oktober 2023 turun 21,21 persen terhadap Januari–Oktober 2022.
Selama Oktober 2023 negara Tiongkok, Amerika Serikat dan India merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$230,36 juta, US$112,74 juta dan US$63,64 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,89 persen. Sekitar 44,08 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang dan Korea Selatan juga merupakan pangsa ekspor masing-masing sebesar US$42,72 juta dan US$24,02 juta.
Pada Januari–Oktober 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022, negara tujuan utama yang mengalami penurunan terbesar yaitu Tiongkok sebesar US$306,43 juta (-15,98%) dan Belanda sebesar US$252,59 juta (-52,10%).(Siong)