seputar – Medan | Perluasan Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) di Sumatera Utara hingga kini berjalan dengan baik dan terus terakselerasi sejalan dengan akseptansi masyarakat. Jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara hingga triwulan II 2023 telah mencapai 1,02 juta merchant yang didominasi oleh merchant usaha mikro (63,06%), dengan total transaksi mencapai Rp.4,91 triliun dan telah digunakan oleh 1,7juta pengguna.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara IGP Wira Kusuma pada kegiatan Opening Ceremony Medan Digifestival 2023, Jum’at (25/08/2023).
“Hal ini sejalan dengan kondisi nasional, transaksi QRIS juga menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Tercatat merchant QRIS hingga Juni 2023 secara nasional sebanyak 26,7 juta merchant, dengan jumlah pengguna sebanyak 37 juta pengguna. Transaksi QRIS di Tw II-2023 tumbuh 104,64% (yoy) dengan nilai nominal sebesar Rp49,65 triliun,” kata IGP Wira Kusuma.
Sesuai dengan tema yang diangkat pada Medan Digifestival tahun ini, yaitu “Wujudkan Digitalisasi dengan Semangat 45”, IGP mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi semangat bagi semua pihak untuk terus berkolaborasi dan berkomitmen untuk mengenalkan keuangan digital secara inklusif kepada masyarakat yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Utara.
Sebagaimana diketahui bersama, sebut IGP Wira Kusuma, digitalisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk pada aspek keuangan dan sistem pembayaran secara umum. Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik Nasional meningkat 14,82%(yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun di triwulan II-2023, sementara nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp.12.852 triliun atau tumbuh 11,6% (yoy).
IGP juga menyampaikan, Bank Indonesia sendiri, sebagai otoritas moneter dan sistem pembayaran di Indonesia, akan terus mendorong perluasan digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang semakin CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal). Bank Indonesia juga telah menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaranv2025 (BSPI 2025) yang menjadi guidance dalam pengembangan ekonomivdigital di Indonesia.
“Beberapa inovasi transaksi non tunai yang di dorong oleh Bank Indonesia antara lain Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta BI-FAST yang mendorong transaksi semakin cepat dan efisien bagi masyarakat,”imbuh IGP.
IGP melanjutkan, di tengah perkembangan keuangan digital yang pesat tersebut, masih terdapat berbagai tantangan, khususnya dalam hal literasi masyarakat, serta infrastruktur pendukungnya.
Berdasarkan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh OJK, masih terdapat gap sebesar 43,89% antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara. Indeks literasi keuangan hanya sebesar 51,69% sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 95,58%.
“Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian kita bersama, untuk dapat terus mendorong perluasan edukasi keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi & pemahaman mengenai risiko – risiko yang dihadapi, untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham, berdaya dan terlindungi,”ungkap IGP Wira Kusuma.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, kata IGP, diperlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyelenggara jasa pembayaran (bank maupun non bank), serta institusi pendidikan dan akademisi yang memiliki peran penting dalam edukasi keuangan kepada masyarakat.
“Seperti pelaksanaan dalam bentuk Medan Digifestival, kolaborasi dan dukungan Universitas Sumatera Utara dalam mewujudkan ekosistem digital di lingkungan kampus diharapkan menjadi role model bagi dunia pendidikan,”tutur IGP Wira Kusuma.
Menurutnya, tidak hanya e-learning dan e-payment yang telah diimplementasikan, inovasi dan pemanfaatan pembayaran non tunai untuk Endowment Fund yang hari ini akan di launching, diharapkan menjadi langkah pendukung untuk mewujudkan cita – cita Universitas Sumatera Utara sebagai World Class University.
IGP merinci, selama tiga hari kedepan, terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang dapat diikuti di Medan Digifestival, meliputi talkshow perkembangan keuangan digital dan kampanye perlindungan konsumen, pameran produk layanan penyelenggara jasa pembayaran & industri jasa keuangan, bazar produk UMKM dan craft, berbagai jenis hiburan, funwalk serta berbagai aktivitas yang dapat mendorong pengunjung untuk mencoba bertransaksi menggunakan QRIS.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, dan tentunya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mewujudkan masyarakat Kota Medan yang terliterasi digital dengan baik,”harapnya.
Tak lupa IGP Wira Kusuma mengapresiasi seluruh pihak yang turut mendukung terselenggaranya kegiatan ini, khususnya Universitas Sumatera utara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumatera Utara, Forkom Industri Jasa Keuangan hingga sebanyak 11 Penyelenggara Jasa Pembayaran baik Bank maupun non bank (BRI, Mandiri, BNI, BTN, BCA, BSI, Bank Sumut, Bank Mestika, Bank Nobu, OVO dan Top Remit), serta seluruh pihak terkait sehingga kegiatan ini dapat terselenggara.
Dalam kesempatan ini, IGP juga menyampaikan selamat dan sukses untuk Dies Natalis Universitas Sumatera Utara yang ke 71.
“Semoga Universitas Sumatera selalu berjaya mencetak lulusan – lulusan terbaik dan berkualitas yang akan menjadi penggerak untuk menuju Indonesia Emas,”ucap IGP Wira Kusuma.(Siong)