seputar-Aceh Tamiang | Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, terendam banjir, Kamis (22/1/2021). Ratusan kepala keluarga dilaporkan mengungsi akibat banjir tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Syahril menyebutkan, saat ini ketinggian banjir mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter. Penyebab banjir ini diperkirakan karena meluapnya Sungai Aceh Tamiang sejak Rabu kemarin hingga hari ini.
“Pengungsi terbanyak itu ada Sekerak. Tim BPBD dengan TNI, Polri sudah berada di lokasi untuk memastikan semua kebutuhan pengungsi,” kata Syahril saat dihubungi, Kamis.
Menurut Syahril, pendataan korban banjir masih terus berlangsung. Sampai saat ini, dirinya belum memegang data pasti mengenai jumlah korban banjir tersebut. Untuk kebutuhan bahan makanan, BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Aceh Tamiang untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi.
“Selain itu kita sudah laporkan juga ke BPBA dan Dinas Sosial Provinsi Aceh, sehingga diharapkan bisa membantu penanganan korban banjir,” kata dia.
Selain Aceh Tamiang, banjir juga merendam dua kecamatan di Aceh Timur, yaitu Kecamatan Bireuem Bayeum dan Kecamatan Simpang Jernih. Sebanyak 40 kepala keluarga mengungsi di Kabupaten Aceh Timur.
BNPB: 3.075 Jiwa Terdampak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat saat ini sebanyak 3.075 jiwa terdampak akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh yang terjadi pada Rabu 20 Januari 2021 pukul 20.00 WIB dengan tinggi muka air 30 sampai 150 sentimeter. Sementara saat ini, air masih menggenangi tiga kecamatan di wilayah tersebut.
Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap sehingga menggenangi permukiman penduduk pada tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Bandar Pusaka yang berdampak pada Gampong Pengidam, Gampong Bengekelang, Gampong Babo, Gampong Serba, Gampong Pantai Cempa.
Selanjutnya Kecamatan Tenggulun yang berdampak pada Gampong Simpang Kiri serta Kecamatan Sekerak yang berdampak pada Gampong Juar dan Gampong Baling Karang.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan sebanyak 760 rumah terendam, 1.562 jiwa mengungsi serta 3.075 jiwa terdampak bencana tersebut. Sampai saat ini BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan perangkat gampong,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam rilis yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (21/1/2021).
Berdasarkan analisa InaRisk, Kabupaten Aceh Tamiang memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang sampai tinggi dengan 12 kecamatan dan 128.435 jiwa terpapar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Provinsi Aceh berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.
BNPB pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang masih akan terjadi hingga akhir Februari 2021. Masyarakat dapat mengikuti informasi resmi prakiraan cuaca melalui BMKG dan mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal menggunakan InaRisk. (kompas/okezone)