seputar – Aceh | Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Aceh masuk lima besar provinsi termiskin di Indonesia. Pemerintah Aceh mengaku persentase kemiskinan Tanah Rencong stagnan pada angka 15%.
“Kalau kita merujuk pada data survei BPS memang tren angka kemiskinan Aceh terjadi stagnasi pada angka 15%, walau tahun ini adanya penambahan digit desimal terkait penambahan angka kemiskinan,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Kamis (3/2/2022).
Muhammad mengatakan stagnasi tersebut karena kemampuan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat disebut mampu bertahan di tengah hancurnya ekonomi dunia.
“Insyaallah dengan kebijakan anggaran yang memprioritaskan pemberdayaan ekonomi masyarakat ke depan kondisi ini akan membaik,” jelas Muhammad.
“Menurut rilis BPS paling dampak pada permasalahan konsumsi beras dan rokok. Kita belum paham juga maksud BPS apakah semakin tinggi laku rokok maka dapat meningkatkan kemiskinan? Tapi intinya angka kemiskinan Aceh terjadi stagnasi,” lanjut Muhammad.
Dia menyebutkan Pemerintah Aceh bakal melakukan langkah kongkret bersama pemerintah kabupaten/kota sejak Musrenbang untuk menghadapi anggaran 2023. Bahkan Inmendagri Nomor 7 Tahun 2021 memerintah pemerintah menyusun rencana pembangunan Aceh (RPA) secara komprehensif.
Pemerintah Aceh mengaku telah menyelesaikan draf RPA bersama Kemendagri. Pemerintah Aceh juga bakal menggelar forum konsultasi publik pada Selasa (8/2/2022) mendatang.
“Penting kita lakukan penanganan komprehensif bersama kabupaten/kota, karena apa yang dirilis BPS merupakan akumulasi kondisi masyarakat kita seluruh Aceh, yang tentu bersentuhan langsung dengan program-program spesifik dari anggaran-anggaran kabupaten/kota,” ujar Muhammad.
“Termasuk pendampingan kita bersama kabupaten/kota terhadap dana desa yang seharusnya memberikan dampak ekonomi paling mendasar di kampung-kampung,” lanjutnya.
Sebelumnya, BPS merilis penduduk miskin di Aceh naik menjadi 15,53%. Kenaikan ini membuat Tanah Rencong bertahan sebagai daerah termiskin di Sumatera dan masuk lima provinsi miskin di Indonesia.
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Aceh Dadan Supriadi mengatakan jumlah penduduk miskin periode Maret-September 2021 secara persentase naik 0,20 poin menjadi 15,53%. Secara angka, penduduk miskin bertambah 16,02 ribu orang.
“Jumlah penduduk miskin di Aceh pada September 2021 sebanyak 850,26 ribu orang,” kata Dadan dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/2/2022).
Dadan mengatakan, disparitas kemiskinan perkotaan dan perdesaan semakin berkurang. Penduduk miskin di perkotaan berjumlah 10,58% dan di desa 18,04%.
Dia mengatakan, ada sejumlah faktor yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan. Di antaranya adalah beras dan rokok.
“Kalau kita lihat untuk komoditi makanan, di perkotaan beras menunjukkan pengaruh paling besar terhadap garis kemiskinan, yaitu 18,72%. Kemudian di pedesaan lebih besar lagi yakni 23,06%,” jelas Dadan.
“Rokok juga masih memberikan pengaruh tertinggi. Harapannya masyarakat bisa mulai beralih menggunakan pengeluaran dari rokok untuk kepentingan pengeluaran lain yang lebih produktif,” ujar Dadan.(detik)