seputar – Sergai | Seorang petani perempuan di Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) nekat melakukan aksi telanjang sebagai bentuk protes. Dia tak terima lahan yang sudah lama dikerjakannya ditanami mangrove oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) Naga Jaya.
Peristiwa ini merupakan buntut dari sengketa lahan antara Kelompok Tani Yasu Mandiri dan Gapoktan Naga Jaya di Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Sergai. Kedua kelompok ini sudah terlibat konflik sejak tiga tahun terakhir.
Perempuan yang protes dengan membuka pakaian merupakan seorang petani dari Kelompok Tani Yasu Mandiri. Dia tak terima lantaran lahan yang sudah dikelola bersama 178 petani sejak 2006 malah ditanami bibit mangrove oleh puluhan anggota Gapoktan Naga Jaya.
“Aku merasa emosi. Emosi ku tak dapat ku tahan jadi ku buka bajuku. Ini lahan kami yang tanam,” ujar Elisabeth, petani setempat, Kamis (29/10/2020).
Ketua kelompok Tani Yasu Mandiri Bolas Simbolon mengatakan, sejak 2006 sudah 100-an petani di Desa Naga Kisar mengelola lahan tersebut untuk pertanian. Lokasi ini dulunya merupakan tambak udang dengan memakai sistem sewa lahan berdasarkan perjanjian kerja sama dengan pihak perusahaan.
Namun pada 2018, muncul kelompok Gapoktan Naga Jaya yang juga mengklaim kepemilikan lahan tersebut. Rencananya lahan sengketa itu akan ditanami pohon mangrove seluas 20 hektare dengan menggunakan dana APBN.
Kelompok Tani Yasu Mandiri berharap agar Gapoktan Naga Jaya tidak melakukan kegiatan apapun di lahan sengketa seluas 375 hektare sampai ada putusan resmi dari pengadilan. Proses hukumnya saat ini masih berlangsung di Pengadilan Negeri Sei Rampah.
“Kami mohon ini lahan kan masih sengketa, belum ada keputusan inkracht. Jangan ada gapoktan berbuat tak senonoh. Kami minta instansi pemerintah juga memberi kepastian,” katanya.(iNews)