seputar-SidikalangI Belasan hektar lahan di hamparan persawahan daerah irigasi Buluduri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi dialihkan ke tanaman jagung, bahkan sebahagian pemilik lahan, ada yang beralih ke jenis tanaman keras seperti kemiri dan coklat.
Hal itu dikatakan Martumpal Simamora (50) pemilik lahan yang juga perangkat Desa Lumban Toruan Kecamatan Lae Parira, Jum’at (5/3/2021).
Disebutkan, kondisi tersebut sudah berlangsung menahun dan setiap tahun luas lahan yang beralih dari tanaman padi ke komoditas lain terus bertambah.
Diterangkan, hamparan persawahan daerah irigasi Buluduri meliputi beberapa desa, dan disebelah hilir masuk dalam wilayah Desa Lumban Toruan dan Lumban Sihite. Akibat tata kelola irigasi yang kurang baik, lahan disebelah hilir, utamanya di kedua desa tersebut kerap tidak mendapat suplai air yang memadai saat musim tanam.
“Pada musim tanam, ketika masih membudidaya padi, petani di sebelah hilir harus berjaga semalam-malaman untuk mendapat suplai air yang cukup, dan lama-lama petani jenuh dengan kondisi sedemikian”, sebut Martumpal.
Sesungguhnya, debit air tidak kurang, bahkan banyak yang terbuang percuma, namun karena penataan dan sistem pembagian yang kurang baik, ditambah banyaknya saluran irigasi yang rusak, sehingga banyak petani yang memutuskan beralih ke tanaman lain.
“Berdasarkan pengalaman pribadi, bertanam padi sesungguhnya jauh lebih beruntung ketimbang jagung, namun lama-lama tidak kuat kalau setiap butuh air harus begadang di malam hari, belum lagi kerusakan saluran irigasi”, terangnya. (Golan)