seputar – Tanjungbalai | Kisah Ahmad Ridho (20) begitu menginspirasi. Anak tukan becak bermotor (parbetor) asal Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut) itu berhasil lulus menjadi Taruna Akademi Angkatan Laut tahun 2020.
Orang tuanya hanya bisa menangis haru dan bangga saat melihat prosesi wisuda anak ketujuh dari 10 bersaudara tersebut. Wajah bahagia orang tua Ahmad Ridho terlihat jelas saat menyaksikan video detik-detik Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan tanya jawab usai Wisuda Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akademi Angkata Kepolisian Tahun 2020 yang dilakukan secara virtual.
Ibu Ahmad Ridho dan keluarga besar juga berkumpul merayakan momen berbahagia itu di rumah mereka di Jalan Sirsak, Kelurahan Pahang, Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.
Ayah Ahmad Ridho, Sangkot Sagala yang sehari-hari merupakan penarik becak motor (pebetor) dan ibunya seorang buruh harian, tak bosan-bosannya menonton video tersebut. Tangis bahagia dan kerinduan terhadap sang anak tak terbendung, kala melihat anaknya diwisuda menjadi prajurit taruna TNI Matra Angkatan Laut.
Saat itu, Panglima TNI menanyakan nama Ridho. “Mohon izin memperkenalkan diri, nama Ahmad Ridho, prajurit taruna nomor akademik 2020530, matra laut, asal daerah Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara,” kata Ridho.
Panglima TNI kemudian menanyakan motivasinya masuk Angkatan Laut. “Ridho, motivasimu apa masuk Angkatan Laut?” tanya Panglima TNI.
“Siap, karena daerah saya adalah daerah pesisir, di mana mata pencarian penduduknya menjadi seorang pelaut. Jadi saya akan menjaga lautan Indonesia,” kata Ridho.
“Ya bagus motivasinya,” ujar Panglima TNI.
Sangkot Sagala mengaku tak menyangka perjuangan anaknya secara mandiri berbuah manis. Meskipun hidup dari keluarga sederhana, ternyata Ridho sudah lama mempunyai impian menjadi seorang prajurit TNI.
Bahkan, kedua orang tuanya pun tidak tahu, Ridho diam-diam bercita-cita menjadi prajurit Angkatan Laut. Mereka malah baru tahu saat Ahmad Ridho akan melamar untuk mengikuti seleksi Taruna Angkatan Laut.
“Waktu itu dia bilang, Yah, besok awak antarkan ke Medan, awak kan melamar Angkatan Laut, lulus. Ini mau daftar ulang di Belawan. Dibilang mamaknya, apalah enggak ada duit, enggak ada ongkos, (dijawab) Enggak mak, enggak pakai duit,” kata Sangkot Sagala menceritakan percakapannya dengan putranya.
Belakangan mereka baru tahu, putranya itu memang bertekad menjadi prajurit TNI Angkatan Laut. Tekadnya itu ditulisnya dalam sebuah buku catatan yang dibaca oleh adiknya.
“Setelah menengok anak kami diwisuda, kami merasa bangga. Alhamdulillah, perasaan lapang. Mudah-mudahan juga bisa menjadi motivasi buat adik-adiknya,” kata sang ayah.
Orangtuanya berdoa anaknya dapat menjadi prajurit sejati. Mereka berharap Ridho dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membanggakan keluarga. Perjuangan Ridho meraih cita-citanya juga diharapka menjadi kisah inspiratif bagi para generasi muda.(inews)