seputar-Langkat | Sebanyak empat orang Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Angkatan ke-51 Tahun 2022 asal pengiriman Polres Langkat, Polda Sumatera Utara (Sumut) mengadakan bakti sosial berupa memberikan paket sembako untuk warga fakir miskin dan kaum duafa, di Stabat, Langkat.
Keempat Siswa Setukpa Lemdiklat Pokli Angkatan ke-51 Tahun 2022 asal pengiriman Polres Langkat yaitu Alpan, SH, Debet Fery Silalahi, Natanael Ginting, dan Juar Abdi .
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19, kegiatan bakti sosial dilaksanakan bertujuan untuk membantu meringankan beban warga tidak mampu dalam merayakan Idul Fitri 1443 Hijiriyah.
Bantuan langsung diserahkan ke para penerima manfaat di Masjid Al Ikhwan Stabat disaksikan Ketua PD. Al Jam’iyatul Washliyah Kabupaten Langkat Syahrizal MZ dan Kepling setempat Gusti Su’bah didampingi beberapa pengurus takmir masjid.
Bakti sosial Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Angkatan ke-51 Tahun 2022 ini juga bertujuan untuk memupuk rasa kepedulian Polri terhadap kondisi masyarakat, sembari mengimbau masyarakat tetap waspada dikarenakan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.
Dijelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk wujud Program PRESISI Polri yang digariskan oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Sebagai calon perwira Polri bhayangkara muda berprestasi harus mampu menjadi pemimpin yang selalu dekat dan dapat merasakan keprihatinan yang dialami masyarakat melalui berbagi peduli ke kaum dh’afa yang ada di sekitar lingkungannya.
Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Kepala Setukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, SIK MSi dan berharap kegiatan baksos ini tidak hanya dilaksanakan selama siswa menjalani pendidikan, tapi lebih jauh lagi harus menjadi agenda yang terencana saat bertugas di tempat masing-masing nantinya.
Ketua PD Al Washliyah Langkat yang turut menyaksikan penyerahan paket bantuan tersebut menyampaikan terima kasih kepada para Siswa Setukpa Lamdiklat Polri yang punya keterpanggilan untuk berbagi peduli kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.
“Ikut merasakan nasib dan keprihatian masyarakat yang kurang mampu, lalu kemudian respon secara hati dan institusi untuk kemudian merealisasikannya dalam bentuk nyata penuh tanggung jawab, yang sebagai perwujudan Polri yang Presisi yakni Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan,” kata Syahrizal.
Anggota Bhayangkara sudah seharusnya memiliki intuisi dan rasa kepedulian terhadap persoalan-persoalan kemasyarakatan sehingga timbul rasa keterpanggilan menyelesaikannya. “Dengan demikian ke depan Polri akan semakin dicintai dan disayangi masyarakat,” ucap Syahrizal. (DN)