seputar – Jakarta | Malaysia kebobolan. Negeri Jiran mengumumkan kemasukan varian baru Covid-19 Delta Plus, AY.4.2. Bagaimana ini terjadi?
Hal ini bermula dari siswa Malaysia yang kembali dari Inggris, 2 Oktober lalu. Keduanya positif setelah tes PCR kedua kalinya, pasca karantina.
“Kedua warga Malaysia itu tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Oktober dan hasil RT-PCR pertama mereka negatif,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Tan Sri D Noor Hisyam dikutip New Strait Times, Kamis (11/11/2021).
“Namun, tes kedua mereka yang dilakukan pada 7 Oktober selama masa karantina kembali positif.”
Inggris sendiri memang telah mendeteksi varian ini. Di Inggris, AY.4.2 berkontribusi pada 10% kasus di akhir Oktober 2021.
Badan keamanan kesehatan setempat mengklarifikasi bahwa varian ini memiliki dua mutasi generik yakni Y145H dan A222V dan menjadi variant under investigation (VUI) di 20 Oktober.
Situasi ini tentu bukanlah kabar baik bagi Indonesia. Pemerintah bahkan sudah mulai melakukan berbagai langkah mitigasi agar varian baru tersebut tidak masuk ke wilayah Indonesia.
Kementerian Kesehatan mengaku mulai mewaspadai kemunculan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia dan Singapura, setelah munculnya varian AY.4.2 di kedua negara tersebut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Indonesia akan berhati-hati dalam menyikapi kehadiran varian baru tersebut. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan terkait hal itu.
Pemerintah, kata Budi, saat ini terus berupaya mendeteksi varian baru yang sudah ada di Malaysia. Namun, pemerintah mengklaim hingga saat ini varian tersebut belum terdeteksi.
“Kami melaporkan juga mengenai progress deteksi disampaikan oleh pak Menko tadi AY.4.2 sudah sampai di Malaysia, tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang,” tegasnya.
Meski demikian, pemerintah menegaskan bahwa akan tetap melakukan pengawasan ekstra ketat antara Indonesia dan Malaysia, untuk mencegah penyebaran virus melalui pintu terluar.
“Perbatasan kita dijaga apalagi ini sudah Malaysia banyak orang Indonesia pulang pergi dari Malaysia baik darat, laut dan udara. Ini nanti kita tingkatkan penjagaannya agar kita bisa menahan masuknya potensi masuknya varian baru ini ke Indonesia,” jelasnya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada awal pekan ini melontarkan wacana untuk menerapkan kebijakan wajib PCR untuk membatasi mobilitas penduduk.
“Kita melihat perubahan perilaku daripada Covid-19 ini yang sekarang juga ada indikasi delta approach yang ada di Malaysia. Semua kita cermati dengan baik dan itu juga berasal dari UK,” tegas Luhut.(CNBC)