seputar – Jakarta | Orang sering bertanya-tanya benar enggak sih makan gorengan itu berbahaya buat kesehatan? Eits, jangan khawatir dulu ya!
Ya, gorengan selalu disukai banyak kalangan, dari anak-anak hingga orangtua. Sebab, gorengan sangat mudah dan cepat dibuat.
Dokter Maya, yang perlu diperhatikan agar makan gorengan tidak mengganggu kesehatan tubuh adalah minyaknya. Seringkali masyarakat diingatkan untuk tidka menggunakan minyak berkali-kali saat menggoreng.
Dijelaskan Pakar Nutrisi Dr med. dr. Maya Surjadjaja, MS, SpGK, sayangnya jika makan gorengan yang tak diolah dengan benar, bisa menyebabkan penyakit metabolik atau sindrom perut gendut. Selain itu, muncul risiko diabetes, jantung, serta stroke.
“Awas loh kalau banyak makan gorengan terjadi reaksi oksidasi yang panas dan ada zat yang sifatnya toksin dan karsinogen,” katanya saat webinar Sasa Tepung Bumbu Baru Bervitamin, belum lama ini.
Gorengan, jelasnya, juga mengalami proses browning atau disebut dengan reaksi Maillard. Reaksi ini sebenarnya menghasikan produk gorengan dan ada perantara yang sehat.
Namun, menurut Dokter Maya, yang perlu diperhatikan agar makan gorengan tidak mengganggu kesehatan tubuh adalah minyaknya. Seringkali masyarakat diingatkan untuk tidka menggunakan minyak berkali-kali saat menggoreng.
“Memasak menggoreng berpengaruh pada nutrisi sehingga kita harus bisa bijak atau menggoreng pakai minyak yang benar. Kalau digunakan berulang ikatan asam lemaknya lepas,” tuturnya.
Kemudian ada pula pertanyaan yang sering muncul bahwa benar enggak sih banyak makan gorengan cepat mati? Dokter Maya menjawab tidak!
“Contoh orang Spanyol, makan gorengan pakai olive oil, tidak makan gorengan di warung atau restoran. Berbeda dengan Amerika, mereka masih suka makan gorengan di restoran,” tuturnya.
Ada juga satu studi di Korea yang menyebutkan bahwa pada laki-laki yang makan gorengan tidak menyebabkan hipertensi. “Tapi tetap sekali lagi, memggoreng enggak boleh pakai minyak berulang-ulang dengan alasan minyaknya sayang, itu enggak boleh,” pungkasnya.(okefood)