seputar-Medan | Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, isu suku, agama, ras (SARA) mulai dimainkan oknum diduga tim sukses calon kepala daerah tertentu.
Kali ini, beredar video penolakan dan ancaman terhadap suku Karo agar tidak menggunakan hak pilihnya kepada salah satu calon kepala daerah (KDh) bermarga Tumanggor (Franc Bernard Tumanggor), anggota DPRD Sumut.
Seperti diposting akun facebook Kevin Tarigan. Video berjudul “Kenapa ya kami diusir sama ibu itu???? Apa salah kami sama ibu. Terlihat seorang wanita menjadi narator dari video berdurasi 30 detik. Sembari memegang pengeras suara, wanita dari dalam mobil (pintu kaca terbuka) berteriak mengatakan, “Sora lebbuh, dokken le be ‘Tarigan’ I, sora lebbuh, nan i sirpang en nai, sora lebbuh, sora lebbuh, sor lebbuh”. (“Kasih tau kepada si Tarigan itu, ku usir nanti dari sirpang (tanah ini), ku usir, ku usir, ku usir”. )
Selain mengatakan akan mengusir seseorang bermarga Tarigan, wanita itu juga melontarkan kalimat tendensius. “Sora lebbuh, dokken le be ‘Tarigan’ I, sora lebbuh, nan isirpang en nai, sora lebbuh, sora lebbuh, sor lebbuh. Ho ale dingot moto, moto, oda ibettoh ko lebbuhmu idike, kuala-kualamu marga berutu, laus ko mi FBT ko, moto, moto, moto kalal i”.
Artinya, “Oh dingot bodoh, bodoh kau, tidak tau dimana leluhurmu, kula-kulamu marga Berutu. Kau pilih FBT (diduga itu menyebut Franc Bernard Tumanggor), bodoh, bodoh, bodoh orang itu.” Demikian kalimat disampaikan wanita itu dalam video yang beredar di medsos.
Berdasarkan UU No 7/2017 tentang Pemilu, video tersebut termasuk dalam kampanye hitam (black campaign). Dalam Pasal 280, pelaksana, peserta, dan tim kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau peserta pemilu yang lain. Diharamkan pula menghasut dan mengadu domba.
Wanita di dalam video itu juga terancam UU ITE Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 157 ayat 1, karena merekam dan menyebarkan video bernuansa SARA.
“Kami sangat kecewa dengan salah satu tim sukses calon Kepala Daerah Pakpak Bharat ini. Kenapa dia memakai isu SARA dan politik identitas kepada kami suku Karo, apalagi dia menyebut akan mengusir kami dari Pakpak Bharat,” ujar salah satu warga Pakpak Bharat Girsang Tarigan kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).
Ia berharap aparat kepolisian mengusut dan menangkap perekam dan penyebar video bersifat provokatif tersebut. Tujuannya, kata dia, agar masyarakat Pakpak Bharat dapat melaksanakan Pilkada dengan damai.
Tokoh masyarakat Karo sekaligus pengamat sosial politik Universitas Sumatera Utara (USU) Drs Wara Sinuhaji MHum juga mengaku sangat kesal dengan sikap tim sukses salah satu calon kepala daerah di Pakpak Bharat tersebut.
“Kenapa sepicik itu, setiap masyarakat punya hak memilih dan dipilih. Kenapa pula masyarakat Karo diusir kalau memilih calon kepala daerah lain, tidak benar itu,” sebutnya.
Untuk itu, ia meminta aparat penegak hukum mengusut kasus itu dan membongkar dalang di balik perbuatan itu. (DEF)