seputar – Jakarta | Partai Garuda menyoroti soal keputusan beberapa partai politik yang saat ini menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai upaya mendukung rakyat. Menurut Jubir Partai Garuda Teddy Gusnaidi, upaya membela rakyat seharusnya dilakukan secara konsisten, bukan hanya saat ada kepentingan politik.
“Kalau menolak kenaikan harga BBM atas nama rakyat, itu harusnya konsisten. Jangan ketika bergabung di pemerintahan mendukung kenaikan BBM, ketika tidak lagi mendukung pemerintah menolak kenaikan BBM. Jadi atas nama rakyat atau atas nama kepentingan politik yang berlindung di balik nama rakyat?” kata Teddy dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/9/2020).
Lebih lanjut, Teddy mengatakan saat ini kerap terjadi fenomena partai politik yang muncul atas nama rakyat dan menolak kenaikan harga BBM. Padahal, sebelumnya mereka mendukung kenaikan harga BBM.
Teddy menambahkan ketika BBM naik, di setiap rezim selalu ada penolakan seperti sekarang. Mereka, lanjutnya, tanpa malu hadir mengatasnamakan rakyat seolah-olah tidak pernah mendukung kenaikan harga BBM.
“Jadi dapat dipastikan bahwa, saat ini Partai Politik yang mendadak menolak kenaikan harga BBM, tujuannya bukan untuk kepentingan rakyat tapi untuk kepentingan politik, untuk kepentingan mendapatkan dukungan suara Pemilu. Karena kalau mereka konsisten, tentu mereka akan mendukung kenaikan harga BBM,” ujar Teddy.
Teddy menyebut saat ini drama atas nama rakyat sedang dimainkan dengan menjadikan diri mereka Pahlawan Rakyat, Dalam hal ini, lanjutnya, mereka seolah peduli atas nama rakyat sehingga mengecam tindakan yang ternyata dulu pernah mereka lakukan.
Ia menyebut drama semacam ini justru menjadi tindakan yang mengakali rakyat bukan membela rakyat.
“Sudahi permainan usang ini, toh menaikkan harga BBM bukanlah sebuah kejahatan dan tidak melanggar hukum,” pungkasnya.(detik)