seputar-Jakarta | Anggota Komisi I DPR Fadli Zon dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana akan memberikan bantuan terhadap sekelompok siswa sekolah dasar (SD) yang kedapatan menyeberang sungai menggunakan styrofoam.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini saat mengomentari cuplikan video yang viral di media sosial twitter pada Sabtu, 25 Septembe 2021.
“Dimana ini ada siswa berjuang menyebrang dg kotak styrofoam. Luar biasa negara kita. Padahal sebentar lg mau buat mobil listrik,” kata Fadli Zon melalui akun twitternya, @fadlizon.
Dalam tayangan video itu memperlihatkan bagaimana sekelompok anak yang belakangan berada di Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan tengah menyebrangi melalui tempat penyimpan ikan itu.
Cuitan Fadli Zon lantas dibalas oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Sembari menunjukkan foto tentang kapal miliknya, Susi kemudian mengajak masyarakat patungan.
“Pak Fadli Zon, dimana ini ? Kita bisa patungan saya kasih perahu susi cek ombak dan mesinnya .. Bapak yg bayar ongkosnya transport kesananya. Kita patungan bisa bantu mereka” kata Susi.
Sebelumnya sebuah video seorang anak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (Oki), Sumatera Selatan mengenakan seragam sekolah nekat mengarungi sungai menggunakan styrofoam demi menuntut ilmu viral di media sosial. Anak itu pun tampak tenang meski ombak menerjang.
Dalam video viral yang sempat menghebohkan dunia pendidikan di Kabupaten Oki, memperlihatkan seorang anak mengenakan baju seragam sekolah mengarungi sungai dengan menggunakan styrofoam.
Anak tersebut tampak tenang mengayuhkan styrofoam yang digunakannya meski di sungai yang terbentang luas.
Informasi yang didapat kejadian itu tepat di Sungai Buntuan, Desa Kuala 12, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Oki.
Daerah tersebut diketahui memang merupakan daerah perairan, yang sebagian besar masyarakatnya tinggal di dataran sungai. Perahu ketek dan spedboat menjadi sarana angkutan mereka.
Untuk mencapai daratan pun butuh waktu yang cukup lama memakan waktu berjam-jam hingga 2 sampai 3 jam. Namun sayang, sarana untuk ke sekolah bagi anak didik tidak begitu menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Oki. Padahal, anak sekolah merupakan generasi penerus yang seharusnya diutamakan.
Sayangnya, hingga saat ini tidak ada pihak yang berkompeten yang mau berkomentar terkait viralnya video anak sekolah tersebut. (okezone)