seputar-Medan | Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut) H Farianda Putra Sinik meminta pihak kepolisian mengungkap kasus pembunuhan mahasiswa asal Pematang Siantar di Kota Yogyakarta.
“Korban, David Siallagan (22), adalah putra dari mantan Ketua PWI Pematang Siantar, Timbul P Siallagan, yang ditemukan meninggal dunia di kota tempatnya mengenyam pendidikan tinggi di Yogyakarta, Minggu (8/5/2022) dini hari,” ujar Farianda, Senin (9/5/2022).
Diketahui David Siallagan meninggal dibunuh oleh orang tak dikenal. Ia meninggal dengan luka tikam di dada dan punggungnya.
Karena itu Farianda Putra Sinik meminta Kapolda DIY segera menangkap pelaku dan memberikan perhatian serius atas kasus ini. Sehingga perantau yang berada di Yogyakarta merasa nyaman. Apalagi Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar.
Disebutkan Farianda, kasus pembunuhan yang menewaskan dua orang sekaligus, menjadi perhatian khusus bagi PWI Sumut, karena salah seorang korban adalah putra mantan Ketua PWI Pematang Siantar.
“PWI Sumut bersama seluruh pengurus PWI se-Indonesia akan mengawal proses hukum kasus ini, ” ujar Farianda.
Meregang Nyawa
Diberitakan sebelumnya, dua orang pria harus meregang nyawa usai ditikam orang tak dikenal, Minggu (8/5/2022) dinihari WIB. Salah satu korban adalah mahasiswa asal Pematang Siantar bernama David Siallagan (22).
David merupakan mahasiswa jurusan Etnomusikologi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Sementara satu korban lainnya berinisia TIP (29) asal Bangka Belitung.
Tewasnya dua pemuda itu diduga akibat penganiayaan oleh orang tak dikenal di Simpang Empat Jalan Selokan Mataram, Seturan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menerangkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Korban TIP dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju RS. Sementara DS dinyatakan tewas di RS JIH sekitar pukul 04.50 WIB.
“Keduanya mendapat luka tusuk,” kata dia.
Kronologi sementara yang dihimpun Polda DIY, dugaan penganiayaan itu berawal ketika korban yang saat itu berjumlah 5 orang, melintas di Simpang Empat Selokan Mataram. Saat di sekitar wilayah Seturan, korban bertemu dengan kelompok terduga pelaku. (AFS)