seputar-Jakarta | Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terdapat enam gunung berapi bawah laut di Indonesia yang dipantau aktivitasnya. Sebanyak dua di antaranya disebut pernah meletus sebabkan tsunami seperti di Tonga.
Adapun daftar gunung api itu merupakan Sangir dan Banua Wuhu yang terletak di Perairan Sangir. Kemudian gunung Emperor of China dan Nieuwekerk di perairan Maluku. Terakhir gunung Yersey dan Hobal di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dari sejarah yang mengakibatkan tsunami (adalah) gunung Hobal dan Banua,” kata Andiani saat dihubungi, Minggu (16/1/2022).
Kepala PVMBG Andiani menyebut bahwa dua dari enam gunung api tersebut pernah menyebabkan gelombang tsunami di Indonesia saat terjadi letusan.
Namun demikian, kata Andiani, aktivitas gunung api tersebut tak memiliki dampak besar terhadap terjadinya tsunami di Tanah Air. Menurut dia, letak kawah gunung api itu di bawah permukaan laut yang sangat dalam.
“Letak kawahnya lebih dari 500 meter dari permukaan laut (termasuk dalam), maka berdasarkan catatan atau bukti sejarah menunjukkan dampak yang kecil untuk terjadi tsunami,” ucapnya.
Diketahui, insiden tsunami itu terjadi pada Sabtu (15/1) kemarin. Sejumlah negara tetangga mewaspadai peringatan tsunami di area pesisir Samudera Pasifik usai gunung berapi bawah laut di kawasan.Di sisi lain, aktivitas gunung api tersebut dinilai tak akan terpengaruh dengan letusan gunung api di kawasan perairan negara kepulauan Tonga hingga mengakibatkan tsunami.
“Berdasarkan data kejadian erupsi suatu gunung api tidak mempengaruhi aktivitas gunung api lainnya, hal ini jika berlaku untuk gunung Tonga,” tambah dia.
Bikin Ahli Geologi Heran
Letusan gunung api bawah laut di negara kepulauan Tonga membuat para ahli terkejut. Sebelumnya, jarang ada peristiwa tsunami di kawasan Samudera Pasifik yang dipicu oleh letusan gunung api bawah laut.
Ahli geologi, Profesor David Tappin mengaku kaget dengan fenomena letusan gunung api bawah laut Tonga. Sepanjang 40 tahun kariernya mempelajari tsunami di kawasan Pasifik, Tappin mengaku belum pernah melihat letusan gunung api bawah laut di lokasi tersebut.
Tappin mengatakan bahwa tsunami memang kerap terjadi di kawasan Samudera Pasifik. Namun, jarang diantaranya yang dipicu oleh letusan gunung berapi.
“Padahal Tonga dan daerah Pasifik itu, kita tahu ada tsunami [di kawasan Samudra Pasifik], belum ada peristiwa dari letusan gunung berapi dan letusan eksplosif sebelumnya. Jadi, ini adalah kejutan besar,” jelas Tappin, melansir AFP.
Gunung api bawah laut yang memicu tsunami di Tonga itu bernama Hunga Tonga-Hunga Ha’apai yang masih aktif hingga saat ini. Menurut catatan sejarah, gunung itu telah aktif sejak 1912 silam, namun letusannya cukup tenang. Gunung ini juga disebut terakhir kali aktif pada 2014 lalu.
Namun, pada Desember 2021 lalu, aktivitas gunung api bawah laut tersebut ditemukan meningkat dan meletus pertama kali pada Jumat (14/1).
“Tapi, apa yang kami alami di sini, sudah menggelegak sejak akhir tahun lalu, dan sekitar jam 5 tadi malam, Sabtu (15/1), ada letusan besar yang luar biasa ditangkap pada citra satelit,” ujar Tappin.
“Sekarang kita tahu, gunung berapi bisa memicu tsunami,” lanjut Tappin.
Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada 1882 silam. Tappin menjelaskan, kala itu, Gunung Krakatau meletus dan menewaskan 36 ribu korban jiwa.
Kendati demikian, bagi Tappin, kejadian letusan gunung api bawah laut di Tonga masih sangat luar biasa.
Sebagaimana diketahui, gelombang tsunami menghantam Tonga, negara kepulauan di kawasan Samudera Pasifik. Tsunami terjadi akibat letusan gunung api bawah laut pada Sabtu (15/1).
Dikutip dari NZ Herald, rekaman video menunjukkan gelombang menyapu rumah, properti, hingga gereja di Tonga.
Gelombang yang dipicu oleh gunung berapi ini juga membanjiri Nuku’alofa, halaman Istana, tepi laut, dan jalan utama.
Sebelum meletus, gunung api bawah laut tersebut juga sempat dilakukan mengeluarkan abu, uap, dan gas yang menyembur hingga 17 kilometer ke udara. Abu vulkanik pun dilaporkan mencapai Nuku’alofa, ibu kota Tonga. (cnnindonesia)