seputar – Jakarta | Banjir yang melanda wilayah di DKI Jakarta membuat warga mengalami kesulitan akibat rumahnya banyak yang terendam banjir.
Bahkan netizen meluapkan kekesalan di media sosial yang mempertanyakan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menangani banjir yang menjadi langganan setiap tahun.
Banyak warganet yang mengembalikan slogan Anies Baswedan saat maju Pilkada DKI Jakarta yakni ‘Maju kotanya bahagia warganya’ berseliweran di media sosial menyindir kondisi yang terjadi saat ini.
“Maju kotanya bahagia warganya..!! Maju banyak kolam renang warga, bahagia bisa berenang setiap saat,” tulis Ferdinan Hutahean dalam akun Twitternya seperti yang dikutip, Sabtu (20/2/2021).
Begitu juga akun lainnya yang meminta warga Jakarta jangan mengeluh karena banjir yang terjadi.
“DILARANG MENGELUH y guys..! Bwt Anies sih yg penting OK OC.. “Maju kotanya, bahagia warganya.!” tulis akun Twitter lainnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan penanganan banjir hingga genangan yang terjadi akibat hujan ekstrem pada Sabtu dini hari dapat selesai dalam kurun waktu enam jam.
“Targetnya kita di tempat yang ada genangan maka bila tidak ada kendala khusus seperti tanggul jebol, diharapkan dalam 6 jam bisa surut,” ujar Anies di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Sabtu.
Lebih lanjut, 6 jam yang dimaksud Anies adalah saat air di sungai surut dan juga saat hujan sudah sepenuhnya berhenti.
“Jam sesudah airnya surut di sungai kembali normal atau 6 jam sesudah hujannya berhenti. Namun yang terjadi adalah hujannya berhenti tapi aliran dari hulu masih jalan terus. Sehingga di situ jadi kendala sendiri,” ujar Anies.
Hingga kini, pihaknya masih terus memantau di pusat koordinasi Pintu Air Manggarai untuk mengecek pembukaan pintu-pintu air di wilayah Jakarta sehingga dapat meminimalisir dampak hujan ekstrem itu.
“Ini dikendalikan sejak malam dari Manggarai disini poskonya sehingga pengendalian pintu-pintu air berjalan baik. Alhamdulilah kawasan utama yang terkait jalan protokol itu terbebas dari genangan. Itu karena pengendalian pintu air di semua lokasi yang dikendalikan dengan baik,” ujar Anies dilansir dari Antara.
Sebelumnya, sejak Sabtu dini hari hujan dengan intensitas tinggi dan merata mengguyur lima wilayah kota di Jakarta.
Sejumlah titik di Jakarta khususnya wilayah Barat dan Selatan terendam banjir akibat hujan ekstrem itu.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi hujan lebat di wilayah DKI Jakarta itu berpotensi terjadi kembali pada Minggu (21/2) dini hari nanti.
Selain di Jakarta, prediksi cuaca tersebut berlaku juga di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Karawang.
Aktivis Lingkungan Hidup, Chaerudin meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menyalahkan air sebagai penyebab banjir di Ibu Kota yang tak kunjung selesai.
“Kalau banjir, kita jangan salahkan airnya, kalinya. Tapi caranya menangani yang mesti dilihat,” kata Chaerudin atau akrab disapa Babe Idin dalam kegiatan virtual bertajuk Politik Hijau PDI Perjuangan, di Jakarta, Sabtu.
Babe Idin juga pembina Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana di Lebak Bulus.
Chaerudin menilai banjir tersebut justru merefleksikan diri mengenai apa yang sudah dilakukan dalam menangani permasalahan lingkungan selama ini, khususnya terkait manajemen sungai di Jakarta.
“Normalisasi oke. Tapi jangan nanti pohon bambu ditebang begitu saja dan diganti dengan beton-beton,” ucapnya.
Dia mengatakan dirinya bersama kelompoknya menanam ribuan pohon bambu di pinggiran Kali Pesanggrahan.
Hal itu karena bambu adalah tanaman yang memiliki kemampuan menahan air, dibanding dengan tanaman lainnya.
“Ada Bahasa Betawi, jangan nebangin bambu. Pinggir kali itu peradaban kita, orang kita merdeka juga dari bambu runcing. Maka lestarikan bambu,” kata dia.
Oleh karena itu, Babe Idin agar jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memahami pentingnya manajemen menyeluruh.
Selain menanam pohon, Babe Idin mengatakan bahwa perlu dilaksanakan manajemen pengelolaan sampah yang baik.
“Sampah itu bisa dimanfaatkan kembali untuk apa saja, termasuk menjadi pupuk untuk pohon-pohon buah produktif,” katanya.(indozone)