seputar-Merangin | Warga Desa Air Liki Lama, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin, Jambi, diresahkan dengan teror harimau yang masuk ke permukiman warga. Harimau itu diduga telah memangsa 7 kerbau milik warga.
“Warga saya sudah sangat terancam sekali atas kehadiran harimau ini. Gimana tidak terancam, mau pergi ke ladang sudah takut, lalu anak-anak untuk berangkat sekolah sudah tidak diperbolehkan karena harus melintasi kawasan hutan, dan itu tentu mengkhawatirkan, setelah kehadiran harimau yang sudah bermunculan,” kata Kepala Desa Air Liki Lama, Pulpi Marlinton, saat dihubungi detikcom, Minggu (14/11/2021).
Kemunculan harimau ini dilaporkan oleh Pulpi sejak 5 Oktober 2021. Dia menyebut sudah berapa hewan ternak milik warga mati dimangsa harimau.
“Sejauh ini sudah ada 7 kerbau yang jadi mangsanya harimau ini. Di mana 3 ekor kerbaunya ditemukan tinggal tulang, lalu ada yang tinggal kepalanya saja, dan ada yang sebagian badannya ditemukan sudah dimakan. Dua ekor lagi hanya dilukai belum sampai dimakan, dan kini masih dalam pengobatan, serta dua ekor lagi terpaksa disembelih warga karena posisi kaki sudah patah, dan ada yang sudah luka parah. Jadi mau tidak mau disembelih warga,” ujar Pulpi.
Pulpi sudah mengirim surat ke pihak terkait untuk secepatnya mengevakuasi harimau itu. Apalagi kondisi harimau sudah sampai memasuki permukiman warga.
“Kalau untuk dari pihak BKSDA sendiri memang sudah sampai ke desa ini setelah dalam kondisi munculnya harimau ini. Tetapi hadirnya hanya sekedar mengecek ataupun seperti mensurvei gitu bukan langsung mengambil langkah tindakan untuk mengevakuasi. Kami padahal berharap pihak terkait bisa mengevakuasi harimau ini karena sangat menakutkan bagi kami warga di sini,” sebut Pulpi.
Desa Air Liki merupakan desa yang sangat jauh dari lokasi pusat Kabupaten Merangin, Jambi. Desa yang terletak di kawasan perbukitan itu juga menjadi desa paling terisolasi di kabupaten itu.
Untuk dapat menempuh desa itu, selain menempuh jalur darat, harus melalui sungai. Di desa itu sulit mengakses sinyal telekomunikasi. Bahkan desa ini juga berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
“Bayangkan dengan adanya kejadian harimau yang membuat kami sudah resah, banyak kerugian warga yang telah dialami. Mulai hewan ternak kerbau yang mati, yang harga kerbau itu saja jika di jual mau puluhan juta, lalu kami tidak berani ke ladang. Cuman tindakan cepat yang kami harapkan saat ini, bantu kami,” harap Pulpi.
Sementara Kepala Seksi Wilayah I Jambi BKSDA Jambi Udin Ikhwanudin saat dimintai konfirmasi mengaku belum dapat memberikan keterangan lengkap terkait kejadian hal itu. Dia menyampaikan pihaknya telah menurunkan anggota ke Desa Air Liki itu.
“Ya maaf ya, kita ini kan tidak ingin adanya warga yang merasa khawatir, kita juga tidak ingin membuat warga resah. Jadi kita belum bisa berikan banyak keterangan, tunggu lebih lengkap nanti kita kabarkan, yang pasti intinya anggota saya sudah 2 kali turun ke lokasi itu,” ujar Udin saat dihubungi. (detik)