seputar-Sukabumi | Pesan suara dan sejumlah foto beredar di aplikasi perpesanan, pesan suara itu berisi suara laki-laki yang diduga disebar secara internal di grup perpesanan. Isi pesan suara menyebut soal seorang ustaz yang kemudian dilantik menjadi wali oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Ada dua pesan suara yang diterima detikcom, satu pesan suara berdurasi 1 menit 21 detik dan 2 menit 21 detik. Pesan suara pertama menjelaskan soal kewalian Ustaz Encep asal Surade dan yang kedua menjelaskan identitas beberapa orang dalam foto yang ikut tersebar bersamaan dengan pesan suara tersebut.
“Assalamuallaikum, teman-teman yang tergabung dalam grup KPK Pasundan sekarang di Surade di daerah Cipeundey Leuwi Cagak munculah seorang wali, namanya wali Encep yang shalatnya enggak pakai baju. Itu dia mengaku sebagai wali. Anehnya sekarang para kyai di blok situ para kyai sepuh jadi pengikutnya. Ini Wali Encep jadi santrinya sekarang enggak ngaji lagi, sudah megang tasbih aja Aurodz terus katanya sudah jaminannya surga. Ini wali Encep coba pak ketum, kemana ini pak ketum komentarnya tuh di Surade ada Wali Encep tuh. Lagi ramai Surade tuh, kemarin Istighosah juga dipanggung orang segitu banyaknya dia enggak pakai baju. Pusernya kemana, memang itu. Coba tolong dikaji bagaimana tanda-tanda kewalian bagaimana tanda seseorang itu sebagai wali, ini Wali Majdud atau wali Majnun,” kutip detikcom dari pesan suara pertama, Sabtu (2/10/2021).
Kemudian dalam pesan kedua, isi pesan suara sebagai berikut :
“Ini perhatikan untuk rekan-eekan perhatikan ya, ini yang pakai baju Ustaz Encep pemimpin pesantren yang mengaku sekarang jadi wali, mengaku sekarang sudah dilantik Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul, untuk menjadi waliullah ada lagi katanya dia lagi naikin ilmu. Yang kedua itu Ustaz Syamsul pakai baju hitam, itu pengurus Ghoib (Ormas) Kecamatan Surade yang sudah dipecat. Yang ketiga pakai kaos putih kepalanya diikat, itulah yang dipanggil Abah orang Malang, namanya ada diatas itu kyai haji apa gitu di Malang pengurus NU juga dia yang mengaku sudah bolak-balik ke Arasy dan sudah jaminan syurga begitulah informasinya. Terus yang ke empat lurah Bakang, pakai baju kuning sorban putih kopian itam ini pendamping hukum para Apdesi para lurah sekecamatan Surade. Itu Bakang Lurah Cipendeuy, itu dari pihak kepolisian ana gak paham. Itu orang-orang yang sekarang lagi kita bahas, wali Enep yang enggak pakai baju. Kalau Ana sih bukan siapa-siapa dengan dia, masih keluarga ana keluarga dekat ana, bapaknya si Encep Ini KH Empah, atau biasa dipanggil Kang Empah, terus disitu ada juga Kyai Usman, itu kyai yang memang pesantren keilmuan lumayan, heran juga enggak bisa apa-apa malah ini ke si Encep begitu rekan-rekan silahkan dikaji dan disikapi,” ucapnya dalam pesan suara.
Dua pesan suara tersebut kemudian dikonfirmasi detikcom ke Bakang Anwar As’adi, Kepala Desa (Kades) Cipendeuy Kecamatan Surade. Nama Bakang diketahui juga disebut dalam pesan suara yang kedua. Dengan tegas, Bakang menyatakan bahwa pesan suara itu adalah Noaks.
“Yang jelas itu semua yang disampaikan oleh pembuat dan pengedar voice note itu tidak benar. Karena yang saya sendiripun sebagai pemerintah desa kalaupun memang ada yang menyimpang dari agama otomatis kita yang lebih dekat malah lebih dekat akan cepat meresons,” kata Bakang dalam sambungan telepon, Sabtu (2/10/2021).
Bakang menegaskan pihaknya bahkan sudah melakukan klarifikasi kepada Ustaz Encep, klarifikasi dilakukan bersama unsur Kecamatan Surade dan pihak kepolisian.
“Itu sudah dibuktikan, kami bersama pemerintah kecamatan, kemarin camat dan polsek sudah sowan ke rumah bahkan kita sudah mempertanyakan kejelasannya ke pihak Ustaz Encep dan itu benar-benar tidak benar alias Hoaks Dan Ustaz Encep siap di euwwrmanapun dibawa disaksikan untuk memberikan kesaksian dan pernyataan sikap beliau siap,” pungkas Bakang. (detik)