seputar-Jakarta | Pemerintah terus mempersiapkan diri untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Salah satu kunci untuk mencegah jatuhnya banyak korban ialah dengan vaksinasi.
Namun demikian, menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, laju vaksinasi di Tamah Air mengalami penurunan selama tujuh Minggu terakhir. Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan.
“Di saat kasus mengalami peningkatan dan sudah banyak orang dirawat, sayangnya laju vaksinasi mengalami penurunan selama tujuh Minggu terakhir,” ujar Wiku, Selasa (16/11/2021).
Penurunan laju vaksinasi utamanya terjadi pada merk Sinovac. Pada saat yang sama, Satgas juga melihat vaksinasi dengan merk lain tidak digencarkan. Padahal itu penting demi meningkatkan perlindungan kepada masyarakat.
“Penurunan ini utamanya terjadi pada vaksin merk Sinovac yang ternyata juga tidak dibarengi dengan peningkatan vaksinasi pada vaksin merk lain yaitu Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Sinopharm,” tuturnya.
Atas kondisi itu, Wiku meminta pemerintah daerah (pemda) lebih responsif meningkatkan cakupan vaksinasinya. Cakupan vaksinasi sangat penting sebagai modal untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus corona di waktu yang akan datang.
“Saya mohon kepada pemda untuk segera meningkatkan cakupan vaksinasi di daerahnya. Cakupan vaksin penting sebagai modal hadapi lonjakan kasus yang mulai terjadi dan harus diupayakan tercapai sebelum terjadimya lonjakan ketiga,” tegasnya.
Di sisi lain, Wiku juga meminta masyarakat segera mendapatkan vaksin merk apapun dan tidak memilih-milih. Sebab, semua merk vaksin yang masuk ke Indonesia telah melakukan berbagai uji oleh instansi terkait.
“Saya minta masyarakat untuk tak memilih-milih merk vaksin yang digunakan. Semua jenis vaksin yang masuk dan beredar sudah dipastikan keamanan, kualitas dan efektifitasnya berdasarkan uji BPOM, pemantauan instansi dan organisasi profesi terkait,” tutup Wiku. (okezone)