seputar-Medan | Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Al Washliyah (PW ISARAH) Sumatera Utara (Sumut), Selasa (14/9/2021) silaturahmi ke Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Dispora Provsu) untuk menyampaikan Program Sarjana Penggerak yang sedang dirumuskan organisasi itu.
Pada pertemuan tersebut, rombongan PW ISARAH Sumut diterima oleh Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Provsu Budi Syahputra. Mereka menyampaikan tentang Program Sarjana Penggerak yang direncanakan berjalan efektif mulai tahun 2022.
“Sebagai organ bagian Al Washliyah yang beranggotakan para sarjana dari berbagai perguruan tinggi, kami ingin memfokuskan program kerja di bidang kesarjanaan pada periode ini, sehingga pada waktunya nanti struktur ISARAH hingga ke tingkat ranting akan dikenal sebagai Sarjana Penggerak,” kata Abdul Thalib Siahaan, Ketua ISARAH Sumut
Abdul juga menjelaskan bahwa Program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3) merupakan program unggulan Kemenpora untuk mengentaskan kemiskinan yang pernah mahsyur pada masanya. Karena alasan itulah, PW ISARAH merasa perlu mendiskusikan program itu kepada Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Provsu.
“Tapi penting dicatat, bahwa Program Sarjana Penggerak yang kami maksud tidak sama persis dengan PSP3 yang hanya fokus di wilayah pedesaan. Program Sarjana Penggerak kami akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, karena problem sosial itu kan bukan hanya ditemukan di desa saja,” ujar Abdul.
Selain menyampaikan tentang Program Sarjana Penggerak, kunjungan tersebut juga dilakukan dalam rangka memberikan dukungan dan penguatan kepada Budi yang baru saja menerima amanah menjabat sebagai Kabid Layanan Kepemudaan.
“Silaturahmi ini juga untuk memberikan dukungan dan penguatan karena kebetulan Pak Kabid adalah Sekretaris kami di PW ISARAH Sumut,” kata Abdul.
Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Provsu menyambut hangat kunjungan Pengurus PW ISARAH Sumut. Ia berharap agar PW ISARAH Sumut dapat terus memberikan dukungan dan penguatan dalam berbagai saran dan gagasan untuk mewujudkan pelayanan kepemudaan yang lebih baik lagi pada masa mendatang.
“Tentu saya tidak bisa bekerja sendiri, karena permasalahan kepemudaan di Sumatera Utara ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” sebut Budi. (gus)