seputar-Belawan | Masyarakat di kawasan utara Kota Medan sangat kecewa dengan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Cabang Medan Labuhan. Sebab saat perayaan Idul Adha 1442H atau 2021, air PDAM justru mati alias tidak mengalir ke rumah-rumah warga maupun ke rumah-rumah ibadah.
Warga sebagai pelanggan air PDAM menilai kinerja manajemen PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan sangat buruk karena diduga tidak rutin melakukan pemeliharaan pipa air.
“Setelah mengalami kerusakan yang hebat hingga air terbuang akibat kebocoran valve (katup), baru ada perbaikan. Artinya tidak ada pemeliharaan secara rutin,” kata Sutrisno, warga yang juga pelanggan PDAM Tirtanadi di Medan Labuhan.
Menurut S Sigalingging pelanggan PDAM lainnya, Pemprovsu perlu mengevaluasi kinerja Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Medan Labuhan atas ketidakmampuan mengelola perusahaan air plat merah itu.
Sementara Samsul Lubis (48) warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, mengaku sangat menyesalkan tidak mengalirnya air PDAM ke rumah warga dan rumah ibadah khususnya pada saat perayaan Idul Adha sehingga untuk mengambil air wuduk saja sulit, apalagi mencuci daging kurban karena ketiadaan air PDAM.
Pantauan seputarsumut ada dua kecamatan yaitu Medan Labuhan dan Medan Marelan yang tidak dialiri air PDAM selama 12 jam lebih akibat kebocoran hebat yang terjadi pada pipa distribusi di Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli.
Pelanggan air PDAM berharap kinerja pimpinan PDAM dievaluasi supaya tidak terulang kejadian tidak mengalirnya air ke rumah masyarakat dan rumah ibadah. Kecuali ada kejadian alam membuat pipa air terganggu.
Kerugian pelanggan sangat besar selama kurang lebih 12 jam tersebut untuk membeli air ke depot air baik untuk kebutuhan mandi, mencuci, menyiram MCK, dan untuk yang lain,ungkap H Pakpahan. (DP)