seputar-Medan | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta seluruh rumah sakit di provinsinya untuk ikut membantu penanganan pasien Covid-19. Apalagi di tengah kondisi saat ini tren kasus Covid-19 di Sumut meningkat stok tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 semakin menipis.
Edy mengatakan saat ini masih banyak rumah sakit yang tidak ikut membantu penanganan pasien Covid-19 termasuk di Kota Medan. Saat ini, dari 76 rumah sakit di Kota Medan hanya 42 yang aktif menangani pasien Covid-19.
“Sementara 34 rumah sakit lainnya belum ikut menangani. Padahal sesuai ketentuan, seharusnya semua rumah sakit menyiapkan 30 peren fasilitasnya menangani Covid-19,” kata Edy, Senin (24/5/2021).
Edy mengatakan saat ini pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Belangkangan angka positif Covid-19 terus bertambah hingga seluruh rumah sakit diharapkan ikut membantu penanganan. “Rumah sakit-rumah sakit yang ada di Medan yang diharapkan terdepan menanganinya.
Oleh karenanya, Edy Rahmayadi, mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada 34 rumah sakit tersebut kalau masih belum juga mau menangani Covid.
“Ini yang harus sekarang semua harus sadar sama-sama. Harusnya dihukum itu (rumah sakit), tidak menangani pasien Covid-9. Selama ini imbauan, statement tetap tidak melayani. Kali ini terus jadi beban, apa boleh kami akan sanksi,” ucapnya,
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Sumut mencapai 60 persen.
Begitu pun, Edy Rahmayadi, mengatakan optimismenya bahwa Sumut masih siap melayani pasien Covid-19. Edy berharap agar masyarakat turut menekan pertambahan kasus, yakni dengan ketat menerapkan protokol kesehatan. (gus)