seputar- Medan I Politeknik Pariwisata Medan (Poltekpar) menjadi salah satu pendukung untuk mendampingi desa wisata Denai Lama dan Pematang Johar. Hal ini di mulai dengan ditandatanganinya MoU pada tanggal 12 Juni 2021 yang lalu.
Penandatanganan MoU dihadiri Kepala Desa Pematang Johar Sudarman S.Pd dan Kepala Desa Denai Lama, Parnu, SE. Dari pihak Poltekpar Medan langsung dihadiri Anwari Masatip selaku Direktur Poltekpar Medan.
Saat itu Anwari juga dampingi Zumry Sultony Wakil Direktur III serta Emrizal dan Rahmat dari Program Studi Pascasarjana Politeknik Pariwisata Medan.
Anwari Masatip mengatakan, Desa wisata merupakan komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama dengan menyesuaikan keterampilan individual berbeda.
“Desa wisata kini menjadi salah satu program yang di galakkan,” kata Anwari, Kamis (17/06/2021).
Anwari menjelaskan, tujuan dibentuknya desa wisata adalah memberdayakan masyarakat agar dapat berperan menjadi pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah masing-masing desa.
Karenanya pengembangan desa wisata sendiri harus didukung oleh pemerintah pusat, daerah maupun stakeholder pariwisata agar dapat terarah dan maksimal pemberdayaan potensi desanya.
“Penandatanganan MoU difokuskan untuk peningkatan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata dan pengembangan serta peningkatan kerja sama dalam membangun desa, kawasan dan destinasi wisata,” ungkap Anwari.
Menurutnya, MoU adalah awal dan akan menjadi payung hukum untuk pihaknya guna memberikan dukungan kepada desa wisata. “Hal ini juga menjadi salah satu implementasi Tridharma perguruan tinggi, ”imbuh Anwari.
Sebelumnya lanjut Anwari, pihaknya harus melakukan penelitian untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Denai Lama dan Desa Pematang Johar.
Kemudian menganalisa sejumlah langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya atau mencari ide dalam meningkatkan potensi yang sudah ada saat ini.
“Tapi hal paling utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya pariwisata untuk penghasilan yang tidak instan tapi bersifat berkelanjutan apabila dipelihara dengan baik,” tambahnya.
Seperti diketahui, Desa Wisata Pematang Johar terkenal dengan kampung wisata sawah yang menawarkan pemandangan sawah. Hal ini bisa dilihat melalui jalur setapak, selain itu ada juga area kuliner di tengah sawah.
Untuk tetap menyimpan kenangan, desa ini juga memiliki spot foto menarik. Untuk Desa Denai Lama saat ini fokus pada wisata edukasi sebab di lokasi ini ada kafe baca dan mereka tetap menjaga literasi adat budayanya seperti budaya Jawa, Melayu dan Batak.
Selain itu, desa ini juga menghasilkan kerajinan tangan yang beragam dan sangat menarik untuk dijadikan cenderamata seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, batik Jumputan, kopi dan kerajinan dari batok kelapa. Selain itu juga ada pemandangan wisata sawah dan area kuliner.(Siong)