seputar – New Delhi | Di India, praktik pengobatan tradisional masih banyak diandalkan di tengah amukan tsunami COVID-19. Warga di pedesaan meyakini penyakit ini disebabkan oleh ‘roh jahat’.
Aneka cara dilakukan para penyembuh tradisional untuk mengusir ‘roh jahat’ tersebut, termasuk dengan cap alias stempel besi panas. Dokter mengaku menemukan banyak pasien COVID-19 datang dengan cap besi panas di perutnya.
Salah satunya dikisahkan oleh kepala medis Chinchpada Christian Hospital di negara bagian Maharashtra, Dr Ashita Singh.
“Kami masih punya banyak pasien dirawat saat ini dengan tanda di perutnya karena mereka lebih dulu datang ke dukun dan mendapat stempel besi panas dengan harapan roh jahat yang menyebabkan penyakit bisa diusir,” kata dr Ashita dalam wawancara dengan Radio 4 BBC.
Praktik perdukunan bukan hanya menyakiti pasien, tetapi juga berisiko meningkatkan laju penularan virus Corona COVID-19. Di beberapa wilayah, banyak pasien COVID-19 meninggalkan desanya agar terhindar dari ‘roh jahat’.
Sementara lockdown dan pembatasan mobilitas di wilayah lain diperketat, pergerakan seperti ini diyakini makin memperluas persebaran virus.
“Banyak waktu terbuang dan orang datang sudah sangat terlambat, sangat sakit, dan banyak di antaranya tidak pernah ke rumah sakit, jadi yang kita lihat ini hanya puncak gunung es,” jelas Dr Ashita.
Ledakan COVID-19 gelombang kedua di India disebut-sebut telah membuat rumah sakit kewalahan. Oksigen dan obat-obatan mengalami kelangkaan, bahkan krematorium tidak berhenti beroperasi untuk memperabukan jenazah pasien COVID-19.
Cetak Rekor 400 Ribu
Terjangan ‘tsunami’ COVID-19 di India makin menjadi-jadi, rekor terkini 401.993 kasus baru dicatatkan pada Sabtu (1/5/2021). Rekor ini pecah setelah 10 hari berturut-turut angkanya ada di kisaran 300 ribu.
Dikutip dari Reuters, jumlah kematian pada hari tersebut tercatat 3.523 kasus sehingga totalnya menjadi 211.853 kasus.
Akibat ledakan kasus COVID-19 pada gelombang kedua pandemi di India, rumah sakit mulai kewalahan. Obat-obatan serta suplai oksigen makin langka dan jadi rebutan.
Kelangkaan oksigen juga dialami Batra Hospital di New Delhi. Media lokal melaporkan 8 orang termasuk seorang dokter meninggal setelah rumah sakit ini kehabisan oksigen.
Sementara itu, stok vaksin COVID-19 juga mengalami penurunan sehingga antrean terjadi di mana-mana.(detik)